Beberapa waktu yang lalu, tepatnya 23 Desember 2008, beberapa stasiun televisi menghilang peredarannya dari Malang Raya. Hanya tersisa 6 stasiun televisi saja waktu itu, yaitu TPI, Indosiar, RCTI, Indosiar, ANTV, dan SCTV. Sedangkan stasiun televisi yang lainnya (Malang TV, Trans TV, Trans7, ATV, Global TV, Batu TV, Space Toon TV, Mahameru TV, Dhamma TV, JTV, dan Metro TV) hilang entah ke mana. Akhirnya saya tanyakan ke beberapa teman yang lokasi tempat tinggalnya agak jauh dengan saya, tetapi masih dalam lingkup Malang Raya, mereka pun mengeluhkan hilangkan beberapa stasiun televisi dan hanya bersisa 6 saluran saja.
Akhirnya saya mendapatkan jawaban kenapa itu semua terjadi di koran Jawa Pos edisi 25Desember 2008 pada bagian Radar Malang. Ternyata semua itu disebabkan karena stasiun televisi yang menghilang dari peredaran tersebut belum mengantongi izin rekomendasi kelayakan (RK) dan kebijakan itu dilakukan sampai waktu yang tak ditentukan. Beberapa channel televisi yang hilang itu adalah Malang TV, Trans TV, Trans7, ATV, Global TV, Batu TV, Space Toon TV, Mahameru TV, Dhamma TV, JTV, dan Metro TV. Penertiban tersebut dilakukan pada 23 Desember 2008, dan bahkan Metro TV sudah hilang sejak akhir November 2008/awal Desember 2008 (saya sendiri lupa tepatnya).
Ketua KPID (Ketua Penyiaran Indonesia Daerah) Jatim, Fajar Arifiyanto, sedikit menyayangkan tindakan Balmon (Balai Monitor) Depkominfo tersebut. Pasalnya, dari sekian banyak saluran TV yang on air di Malang Raya, semuanya masih dalam tahap perizinan. Bahkan, sebagian sudah masuk jadwal evaluasi dengan pendapat (EDP). Sebagian lain masuk daftar tunggu EDP. Memang, dalan UU telekomunikasi sendiri, perusahaan TV maupun radio tidak bisa siaran sebelum mengantongi izin.
Kabar lainnya, penertiban tersebut hasil dari kerjasama Indovision (salah satu perusahaan TV kabel) dengan DAOPS V Jatim. Jadi, Anda yang sudah berlangganan TV kabel setelah dilakukan penertiban ini, berarti Anda telah termakan oleh akal busuk Indovision.
Hingga saat ini, baru 3 stasiun televisi saja yang sudah kembali mengudara di Malang Raya, yaitu, Batu TV, Space Toon, dan yang baru-baru ini baru saja kembali, Malang TV. Tiga atau empat hari yang lalu juga sempat dikabarkan bahwa ATV akan kembali mengudara di Malang Raya. Tinggal menunggu waktu saja.
Yang saya sesalkan di sini, kenapa tidak dari dahulu saja ini digalakkan, karena kalau baru sekarang ini diterapkan saya rasa cukup aneh. Kalau ada ladang yang subur saja baru pemerintah bertindak, kalau sepi dibiarkan saja. Saya memang tidak tahu berapa nilai nominal untuk mengurus RK tersebut, tetapi kalau memang nilainya besar, benar-benar egois si Balkom Depkominfo. Sebagian besar stasiun TV yang mengudara sekarang hanya mengandalkan sinetron untuk mendongkrak popularitas mereka, sehingga pemirsa di Malang Raya akan mudah terasa bosan (kecuali ibu-ibu yang doyan sinetron) dan yang pasti akan banyak korban MATI GAYA di Malang Raya karena kebanyakan orang-orang menonton TV di sore-malam hari dan mereka hanya mendapatkan suguhan SINETRON.
Argh, terpaksa tidak dapat menonton F1 yang sore ini yang ditayangkan di Global TV, dan mungkin juga Moto GP yang bulan depan sudah tancap gas. Seri A dan Premier League saja sudah lama tidak nonton. Semoga semua permasalahan ini cepat berakhir dan banyak ribuan orang yang terselamatkan dari korban mati gaya.
Sunday, March 29, 2009
Hilangnya Beberapa Stasiun TV di Malang Raya
About The Author:
Ferdy Hendrawan [Administrator of this Blog]
Seorang self-employed lulusan Teknik Elektro Universitas Brawijaya dengan konsentrasi Rekayasa Komputer.
Kunjungi juga blog saya yang baru di Fair_De's Corner
Let's Get Connected: Twitter | Facebook | Google Plus | YouTube
Terhitung mulai hari ini stasiun swasta nasional mulai mengudara lagi di daerah Malang Raya, mungkin juga di seluruh Jatim.
ReplyDeleteCASE CLEAR !!!