-->

IBX5A740B417051C

Sunday, December 27, 2015

[Bahasa Inggris] Tenses

Tense dalam bahasa Inggris berarti time (waktu). Kata tense berarti kata kerja atau kumpulan kata yang digunakan untuk mengekspresikan hubungan waktu. Tenses menunjukkan apakah itu dalam tindakan, aktivitas waktu sekarang, lampau, atau akan datang. Sebagai tambahan verb tenses menunjukkan apakah aktivitas itu sudah berlangsung pada waktu lampau atau masih berlangsung hingga sekarang.

Tense ini termasuk bahasan grammar dalam bahasa Inggris yang susah susah gampang. Susah karena jika tidak sering digunakan dalam writing ataupun speaking, kita akan melupakannya dengan mudah. Ya wajar karena mirip matematika, ada rumusnya. Berbeda dengan reading maupun listening, kita akan bisa mengartikannya tanpa harus mengetahui secara detail tense yang digunakan.

Terdapat enam belas bentuk tense dalam bahasa Inggris yang dijabarkan sebagai berikut.

- PRESENT TENSE -
1. Simple Present Tense (Kebiasaan/sederhana sekarang)
2. Present Continous Tense (Waktu sedang berlangsung sekarang)
3. Present Perfect Tense (Bentuk kalimat sempurna selesai sekarang)
4. Present Perfect Continous Tense (Sedang berlangsung sempurna selesai sekarang)

- PAST TENSE -
1. Simple Past Tense (Bentuk lampau sekarang)
2. Past Continous Tense (Sedang berlangsung lampau)
3. Past Perfect Tense (Sempurna selesai lampau)
4. Past Perfect Continous Tense (Sedang berlangsung selesai lampau)

- FUTURE TENSE -
1. Simple Future Tense (Akan datang sederhana)
2. Future Continous Tense (Akan sedang berlangsung)
3. Future Perfect Tense (Sempurna selesai akan datang)
4. Future Perfect Continous Tense (Sedang berlangsung selesai akan datang)

- FUTURE PAST TENSE -
1. Future Past Tense (Lampau akan datang)
2. Future Past Continous Tense (Akan sedang berlangsung di masa lampau)
3. Future Past Perfect Tense (Pada masa lampau (akan) selesai sempurna)
4. Future Past Perfect Continous Tense (Akan sudah sedang berlangsung pada waktu lampau)

Untuk pembahasannya akan saya buat dalam post terpisah untuk masing-masing tense. Jangan khawatir, kalian bisa menekan link pada judul-judul tense di atas untuk melihatnya (jika sudah saya tulis).

Selamat belajar!


Referensi :
Cara Cepat dan Tepat Menguasai Tenses oleh Maflakhah A.Md.
Kamus Lengkap Praktis 20 Juta oleh Rudy Haryono dan Mahmud Mahyong, MA

Saturday, December 26, 2015

Hujan, Kiss the Rain, dan Keyboard

Kira-kira setahun yang lalu saya sedang beristirahat dari dunia perkuliahan selama satu semester karena sudah jenuh. Bagaimana tidak, saat itu saya sudah menjalani kuliah selama 6 tahun walaupun yang benar-benar saya niati hanya 4 tahun terakhir saja. Huft, kesalahan di 2 tahun kuliah awal memang susah untuk ditebus, walaupun saya akhirnya bisa melakukan itu dan kini sudah lulus dengan IPK (Indeks Prestasi Kumulatif) yang cukup memuaskan. Keputusan itu (untuk tidak mengambil kuliah lagi) sekarang sedikit saya sesali, karena seharusnya saya bisa mengukir IPK cantik dengan angka yang identik dengan saya, yaitu angka 3. Hehe IPK cantik tersebut adalah 3,33. Harusnya sedikit lagi bisa saya raih, tapi... Ya sudahlah. Disyukuri saja apa yang sudah didapat sekarang.

Beristirahat tetapi bukan untuk bermain-main saja, saya juga sibuk belajar tentang apa yang kira-kira akan saya kerjakan sebagai skripsi saya nantinya. Cukup sulit untuk bisa menembus dosen ketua konsentrasi jika tidak benar-benar menguasai topik. Hehe, mungkin cerita detailnya saya bahas di post tersendiri saja. Let's back to the current topic!

Bulan Desember (tahun lalu) menjadi bulan di mana hampir tiada hari tanpa hujan. Hujannya kebanyakan berada dalam kisaran cukup, tidak terlalu deras. Kalau menurut teman saya yang suka sastra sih menyebutnya "hujan yang romantis". Haha..

Berawal dari ingatan saya tentang ungkapan teman saya akan "hujan romantis" tersebut iseng-iseng saya coba cari tentang musik instrumental tentang hujan di YouTube. Bertemulah saya dengan Kiss the Rain ciptaan Yiruma. Wow, alunan nada Kiss the Rain ini benar-benar cocok untuk menggambarkan ungkapan "hujan romantis". Romantis menuju sedih. Kisaran interpretasinya lebih kurang dalam jangkauan itu, tergantung suasana hati kalian saat mendengarkannya. Yang jelas jangan sampai kalian menginterpretasikannya sebagai suasana senang, berarti kalian (mungkin) tidak normal. (xD)

Saya sempat terkecoh dengan nickname pengarangnya, Yiruma. Dilihat dari susunan namanya, terkesan berbau Jepang. Eits, setelah saya lihat huruf di sebelahnya yang menggunakan tulisan bunder-bunder garis saya tahu ini bukan dari Jepang maupun China, tetapi dari Korea, tepatnya Korea Selatan. Ketiga tulisan dari negara tersebut walaupun terlihat sama tetapi jika kalian sering melihatnya akan mengetahui bedanya.

Seluk beluk lagu tersebut akhirnya saya ketahui. Nada-nadanya pun terdengar tidak begitu asing bagi saya. Sepertinya dulu saya sempat mendengarkannya, hanya saja tidak mengetahui judul lagu beserta pengarangnya.

Melihat keyboard menganggur di ruang tengah, saya pun tertarik untuk mencoba memainkan Kiss The Rain sendiri. Kalau dipikir-pikir keyboard ini sudah menganggur agak lama, semenjak kakak saya yang dulu seorang anak band mengerjakan proyek KKN di Kalimantan dan dilanjutkan dengan bekerja sampai sekarang. Berarti sejak tahun 2008 saat saya baru mulai kuliah hingga 2014, sekitar 6 tahun. Lah, kok jadi sama seperti masa studi saya. Hahaha..

Yamaha Portable Grand DGX-305

Saya buka penutupnya. Hehe, masih bagus kondisinya. Saya nyalakan. Tung tung tung, saya coba satu persatu tombolnya. Do re mi fa sol la si do saya jelajahi, nada kres tidak ketinggalan. Menarik juga. Nada demi nada dari Kiss the Rain coba saya ingat. Baru saya sadari bahwa bermain keyboard atau piano untuk solo (bukan pengiring) terdiri dari 2 bagian, yaitu tangan kanan untuk memainkan nada utama dan tangan kiri untuk memainkan nada pendukung/pengiring. Nada menggunakan tangan kanan inilah yang bisa menggantikan suara manusia sebagai daya tariknya.

Well, karena tidak pernah belajar piano/keyboard sebelumnya, saya putuskan untuk mengutak-atik porsi tangan kanan saja untuk permulaan. Daripada kebingungan langsung belajar dua tangan bro/sis. Holy sh*t! Saya tahu nadanya tetapi harus mencoba menekan tuts satu per satu baru bisa menemukannya. Gara-gara belajaran mungkin ya. Sedih!

Tung tung tung tung, terus saya coba tuts sambil mencatatnya di kertas agar tidak lupa. Sampai akhirnya satu part selesai. Errr.. Saya coba memainkan satu part tersebut. Coba saya sesuaikan temponya dengan yang original. Mirip, tetapi ada yang kurang. Bukan karena bagian tangan kiri tidak saya mainkan. Suara yang dihasilkan mungkin ya. Feelnya kurang dapat tanpa bagian tangan kiri. Padahal suara default dari keyboard yang saya gunakan adalah suara grand piano.

Untungnya ini keyboard jadi suaranya bisa diganti menjadi instrumen apa saja, dan ketika saya ganti jenis suara dari piano lain terdengar lebih mengena. Haha, baru ingat kalau nadanya bisa diubah menjadi beraneka ragam alat musik. Tidak ketinggalan saya coba jenis-jenis suara yang lain. Hehe..

Kira-kira seminggu akhirnya saya menguasai porsi tangan kanan untuk Kiss the Rain. Saya coba rekam dan saya jadikan pengantar tidur saya waktu itu. Tanggal 21 Desember 2015 kemarin atau setahun sesudahnya dari peristiwa belajar keyboard tersebut, saya upload rekaman tersebut ke channgel YouTube saya yang memang mulai saya fungsikan baru-baru ini.

Suara flute saya gunakan pada rekaman itu. Dan tepat saya mainkan ketika "hujan romantis". Saya upload pun ketika terjadi "hujan romantis". Sebelum memutuskan untuk upload, saya foto dulu keadaan sekitar rumah saya. Kemudian saya edit sebentar saja dan gabungkan dengan rekaman Kiss the Rain versi saya tadi. Hehe simpel saja, tidak usah muluk-muluk. Berikut ini adalah hasilnya.



Itulah cerita perkenalan saya dengan keyboard yang nantinya menjadi salah satu hiburan saya di tengah kepenatan mengerjakan skripsi. Saya ingin memberikan pesan kepada para pembaca, terutama yang mempunyai alat musik di rumah, entah apapun itu. Jangan sia-siakan alat musik tersebut, terlebih jika kamu mempunyai bakat atau passion di bidang musik. Siapa tahu dengan menguasai alat musik tersebut akan mengubah masa depanmu kelak. :)

Saturday, December 19, 2015

Perlunya Penerapan Fitur Multi Bahasa pada Blogger


Multi Language

Bahasa adalah "alat" komunikasi yang berfungsi untuk menghubungkan antara manusia yang satu dengan lainnya agar saling mengerti apa yang mereka maksudkan. Bagi seorang blogger bahasa menjadi sebuah alat perang yang sangat penting mengingat blog sangat berorientasi pada tulisan. Bahasa yang digunakan pada blog mereka akan sangat menentukan siapakah yang nantinya akan menjadi pengunjung blog.

Sejak saya mulai menggunakan Blogger waktu masih berseragam SMP pada tahun 2004 (bukan blog ini) hingga sekarang tahun 2015, fitur multi bahasa (multi language) belum juga diadakan. Berarti lebih kurang sudah sekitar 11 tahun berlalu dan fitur ini belum ada juga.

Padahal jika diterapkan, fitur ini akan sangat berguna baik bagi penulis blog maupun pengunjung blog. Penulis blog dapat mengasah kemampuan bahasa mereka selain bahasa ibunya masing-masing, sedangkan pengunjung blog mereka akan mendapatkan kemudahan akan konten yang ingin mereka cari dari search engine. Bonus untuk penulis blog, mereka akan mendapatkan pengunjung yang lebih banyak.

Bagaimana dengan adanya fitur Google Translate? Bukankah kita bisa menambahkannya pada widget Blogger? Hehe, silahkan saja dicoba. Yang namanya translate otomatis pasti kesalahannya lebih banyak daripada translate manual, karena translate otomatis menggunakan algoritma tertentu untuk menterjemahkan kalimat tanpa adanya koreksi lanjutan. Dan lagi, yang terindex pada search engine hanyalah tulisan yang kita tulis saja, tidak mungkin hasil translate dari Google Translate masuk search engine.

Tidak adanya fitur multi bahasa ini sempat membuat saya bolak-balik dari menggunakan Bahasa Indonesia menjadi English kemudian balik lagi menggunakan Bahasa Indonesia. Ya merepotkan. Itulah yang terjadi jika fitur ini tidak diadakan oleh Blogger. Para penulis blog terpaksa harus menulis menggunakan satu bahasa saja agar konsisten.

Bisa mungkin diakali dengan cara misalnya 1 post menggunakan 2 bahasa. Tapi ini buruk sekali, terutama jika tulisannya panjang dan banyak gambar yang dipakai. Lucu bukan jika 1 post menggunakan gambar yang sama sebanyak 2x? Cara ini juga akan membuat loading blog semakin lama karena panjangnya tulisan untuk satu post saja.

Atau mungkin bisa menggunakan cara 1 bahan postingan dijadikan 2 post yang berbeda di mana masing-masing post menggunakan bahasa yang berbeda. Ini juga tidak bagus, karena membuat blog kita terlihat tidak konsisten dan pengunjung mungkin akan malas mengunjungi link lain dari blog kita jika mereka sampai di blog kita melalui search engine.

Harapan saya adalah fitur ini segera diempelentasikan oleh Blogger. Saya ingin agar blog saya ini bisa diakses dengan opsi Bahasa Indonesia dan bahasa internasional, English. Dengan begitu, selain traffic blog saya ini akan meningkat, saya bisa mengasah kembali skill English saya dalam bentuk writing yang kini mulai tumpul akibat jarang dipakai. Hehe maklum, game online yang saya mainkan saat ini tidak ada yang bergenre RPG, sehingga chatting tidak begitu diperlukan dan ini sangat berpengaruh kepada skill writing saya.

Sumber Gambar:
http://www.agenda.unict.it/img/articoli/12721.jpg

Friday, December 18, 2015

[Dota 2] Patch 6.86 : Model Arc Warden Terinspirasi dari One Punch Man?

Kemarin, 17 Desember 2015 patch 6.86 telah diimplementasikan pada Dota 2. Banyak perubahan yang terjadi, salah satunya adalah penambahan hero, Zet the Arc Warden.

Screenshot New Hero : Arc Warden

Berbeda dengan model yang digunakan pada DotA yang menggunakan model kobold archer, model yang digunakan pada Dota 2 adalah model yang menurut saya cukup aneh dan tidak menyemai model asli dari DotA. Mirip dengan model Terrorblade yang keren, secara menggunakan model Illidan dan di Dota 2 diganti modelnya menjadi sosok aneh dan suram.

Sosok Arc Warden di Dota 2 yang saya lihat adalah seorang alien botak berjubah. Jreng jreng jreng, dalam pikiran saya langsung terbersit sosok Saitama, the One Punch Man.

Saitama the One Punch Man/Caped Baldy

Bagaimana tidak keseluruhan modelnya benar-benar menggambarkan sosok Saitama. Caped Baldy, itulah julukan lain Saitama selain One Punch Man, dan julukan itu saya rasa juga cocok diberikan kepada Arc Warden Dota 2 ini.

Ingin tahu keistimewaannya yang lain? Karena saya belum pernah menggunakannya di DotA, tepatnya karena saya sudah beralih ke HoN saat Zet dirilis di DotA, saya kemarin belum mengetahui item buildnya yang paling pas.

Akhirnya saya survey dengan cara menonton para pemain dengan MMR tinggi menggunakan hero ini. Semua yang saya lihat menggunakan build Boots of Travel, Hand of Midas, dan Necromicon sebagai item utamanya. Dan ini semua gagal di high MMR dan berujung kekalahan.

Nah, ada satu game di mana item buildnya sedikit berbeda dari yang lain. Awalnya kira-kira sama yaitu Boots of Travel dan Hand of Midas. Tetapi next itemnya adalah Divine Rapier! Kemudian Mask of Madness, dilanjutkan 2 buah Divine Rapier tambahan. WTH man! Super sekali bisa mendapatkan 3 Divine Rapier dan tanpa menjatuhkannya satu kalipun di high MMR. Inilah satu-satunya game Arc Warden yang saya lihat dan menang.

So, dengan item build yang saya sebutkan terakhir tersebut Arc Warden ini benar-benar jadi menyerupai Saitama. Memang tidak benar-benar sama, tetapi hanya dengan 2-3 hit musuh non-strength langsung keok terkena pukulannya. Setara dengan Saitama bukan?

Haha, mungkin ini cuma perasaan saya saja karena saya coba cari artikel di Google tentang hal ini sampai saat ini belum ada. Bagaimana menurut kalian?

Thursday, December 17, 2015

Letak Nomor Rangka dan Nomor Mesin Motor Suzuki Shogun 125


Motor Suzuki Shogun 125

Bagi Anda yang ingin mengurus perpanjangan STNK 5 tahunan atau urusan sejenisnya pasti membutuhkan informasi letak nomor rangka dan nomor mesin, terutama bagi yang baru pertama kali melakukannya. Ini berhubungan dengan adanya cek fisik kendaraan. Untuk mobil kita cukup membuka kap mobil dan juga pintu mobil, kemudian membiarkan petugas SAMSAT melakukan tugasnya karena mereka sudah tahu di mana letak nomor rangka dan nomor mesin untuk sebagian besar mobil.

Bagaimana dengan motor? Ada beberapa jenis motor yang mengharuskan kita membuka sayap terlebih dahulu baru kita bisa menemukan nomor rangka ataupun nomor mesin dari motor tersebut. Hal ini berlaku untuk sebagian besar motor lama, terutama keluaran 2008 ke bawah. Dan di sinilah pentingnya mengetahui letak nomor rangka dan nomor mesin, karena petugas SAMSAT mayoritas tidak akan membantu Anda mencopot sayap motor.

Perlu Anda ketahui bahwa obeng untuk membuka sayap motor agak berbeda dengan obeng yang mungkin berada di bawah jok Anda. Bisa dicoba dan Anda akan merasa bahwa ini kesalahan sekrupnya yang sudah aus. Jangan dipaksa, itu disebabkan obeng yang Anda tidak cocok walaupun kelihatannya pas. Jika masih mencoba memaksa malah akan menyebabkan sekrup dol atau rusak.

Nah, sekarang bagaimana dengan Suzuki Shogun 125? Untuk menjawabnya saya sharing juga pengalaman saya sekaligus. Tanggal 31 Oktober 2015 yang lalu tepat pertama kalinya saya datang ke SAMSAT untuk perpanjangan STNK 5 tahunan. Karena Shogun 125 yang saya (tepatnya ayah saya) miliki adalah yang standar, ini berarti kali kedua dia ganti STNK. Untuk yang pertama kali dulu diurus kalau tidak kakak saya ya ayah saya, karena dulu yang memakai secara rutin adalah kakak saya.

Jujur saja saya sendiri tidak tahu di mana letak nomor rangka dan nomor mesinnya di mana waktu itu. Berhubung hari Sabtu, saya juga tidak bisa menanyakannya ke bengkel terdekat. Kenapa? Ya iya bro/sis, ke SAMSATnya pagi-pagi biar tidak antri terlalu lama. Kenapa tidak kemarin-kemarin tanyanya? Karena baru sadarnya kemarin sore kalau waktunya hampir habis.

Lokasi Cek Fisik Kendaraan di SAMSAT Malang

Singkat cerita, sesampai di SAMSAT sekitar jam 7.15 saya langsung menuju tempat cek fisik kendaraan yang ternyata belum buka, tetapi tak apa yang penting bisa mengantrikan kendaraan kita di depan. Saya lihat banyak yang motornya dibuka pada bagian sayap. Tidak ada Shogun sayangnya, merk Suzuki juga tidak ada. Hanya saya sendiri. Peduli apa, saya coba bertanya ke orang-orang yang juga mengantri tentang letak nomor rangka dan nomor mesin motor saya. Tidak ada yang tahu juga ternyata.

Sesaat kemudian ada seorang petugas yang cukup senior lewat, saya sapa dan saya tanyakan tentang perihal tersebut. Dan tahukah Anda apa yang beliau katakan? "Tunggu buka aja mas terus nanti maju saja. Nanti juga tahu sendiri." Sesaat sesudah menjawab pertanyaan saya beliau berlalu dan menuju suatu ruangan. WTF??! Hanya itu yang bisa saya katakan dalam hati saya. Kalau harus buka sayap berarti kan saya harus mengantri lagi.

Okelah saya putuskan jika nantinya harus mengantri kembali tidak apa. Yang penting sekarang mencari cara bagaimana agar bisa mencopot bagian sayap jika memang nanti diperlukan. Karena antrian cek fisik kendaraan belum jalan (masih cukup lama, kira-kira jam 7.45-8.00 baru dimulai), saya putuskan untuk mencari bengkel terlebih dahulu di area sekitar SAMSAT. Belum ada yang buka. Di kejauhan saya melihat orang tambal ban sedang mendorong kompresor, sepertinya mau menuju ke tempat dia mangkal. Saya samperin.

Saya hanya bertanya apakah bapak tersebut apakah bisa membuka sayap motor. Beliau katakan bisa. Berarti asumsi saya adalah beliau mempunyai obeng atau alat yang pas untuk membuka sayap.

Kenapa tidak bertanya tentang letak nomor rangka dan nomor mesin? Hmm, karena dalam perjalanan nyamperin tadi (kira-kira 100 meter) saya berpikir, kok tidak etis kayaknya motor sudah saya antrikan kemudian bertanya kepada bapak tersebut tentang nomor rangka dan nomor mesin. Saya juga berpikiran bahwa jawaban petugas SAMSAT tadi adalah jawaban tersirat, dengan kata lain motor saya tidak perlu membuka bagian sayap. Ya sudahlah, yang penting sudah ada tempat yang dituju jika memang nantinya harus membuka sayap.

Segera saya bergegas menuju tempat antrian cek fisik kendaraan. Petugasnya sudah mulai siap-siap, tanda mau dibuka. Eits, tiba-tiba saya disapa seseorang.

"Eh, Mas Ferdy ya?" sapa orang tersebut.

Saya perhatikan sejenak. Sepertinya saya tidak kenal. Tetapi wajahnya mirip seseorang yang saya kenal.

"Oh, iya. Maaf, kalau boleh tahu mas siapa ya?" tanya saya.
"Haha, saya pamannya Bayu. Wajar saja kalau tidak kenal karena dulu waktu ketemu kamu masih kecil. Ini saya ngurusin sepedanya Bayu," kata orang tersebut sambil menunjukkan motor yang dibawanya.

Ya ampun ternyata paman saudara sepupu saya. Tetapi mukanya masih cukup muda dan wajahnya mirip sekali dengan saudara sepupu saya. Prediksi saya maksimal 40an awal. Setelah itu kami ngobrol-ngobrol sejenak sambil menunggu dimulainya cek fisik kendaraan.

Akhirnya cek fisik kendaraan pun dibuka. Obrolan kami pun terhenti sampai di situ. Ternyata paman saudara sepupu saya tersebut berada 2 posisi di belakang saya. Eh, dan ternyata motor yang dibawa adalah Smash 110. Oittsss, ini dia yang saya cari. Benar juga, motor saudara sepupu saya memang Smash 110. Dan saya lihat sayapnya tidak dibuka.

"Eh, mas itu sayapnya ngga perlu dibuka ya. Soalnya saya sendiri bingung ini perlu dibuka atau tidak." tanya saya.

"Oh ngga usah. Di sebelah sini kok nomor rangka sana nomor mesinnya. Ngga perlu copot apa-apa." kata beliau.

Oh my.. Benar dugaan saya bahwa petugas SAMSAT tadi yang memberikan jawaban tersirat. Ternyata posisi nomor rangka dan nomor mesinnya "di situ." Haha, saya tunjukkan saya pakai gambar.

Letak Nomor Rangka dan Nomor Mesin Motor Suzuki Shogun 125

Yup, lokasinya berada di kanan body motor. Tidak seperti kebanyakan motor yang berada di sebelah kiri motor. Pantas malam sebelumnya saya coba mencari di bagian kiri motor tidak ketemu. Silahkan Anda cari sendiri, pasti ketemu kok. Jika belum menemukan setidaknya Anda masih bisa bernafas lega karena tidak perlu membuka sayap motor segala. Tinggal serahkan urusan gesek menggesek kepada petugas SAMSAT.

Letak nomor rangka dan nomor mesin ini tidak terbatas pada Suzuki jenis Shogun 125, tetapi juga motor-motor Suzuki yang lain, minimal yang seangkatan semisal Smash 110.

Semoga postingan saya kali ini bermanfaat untuk pengguna motor Suzuki yang lain, khususnya Shogun 125 karena saya tidak menemukan post terkait hal ini di Google :)

Thursday, December 10, 2015

Perhatian untuk Publisher Google Adsense : Jangan Pasang Program CPM Lain di Web/Blog Anda


Logo Google AdSense

Badai telah berlalu. Situs saya sudah termasuk dalam daftar "Not Dangerous" dan iklan dari Google Adsense sudah mulai kembali. Bisa dibilang kemarin merupakan satu hari yang cukup menegangkan (baca POST INI).

Setelah saya meminta review pada jam 8 pagi WIB kepada tim Google, akhirnya kemarin pada jam 5 sore WIB situs saya lepas dari tanda "Dangerous". Jadi kurang lebih 9 jam waktu yang dibutuhkan untuk memulihkan status. Untuk iklan dari Google Adsense sendiri baru pulih kemarin jam 11 malam WIB, jadi kira-kira butuh 15 jam sampai pulih.

Yang paling bikin was-was adalah iklan dari Google Adsense yang sempat menghilang. Ada perasaan khawatir jika kena ban. Tidak sampai ban akun memang, karena saya cek di blog yang lain iklannya masih nampak. Berarti kemungkinan terburuk adalah domainnya diban. Chancenya 10-25% saya rasa. Why? Tidak ada pemberitahuan tentang pelanggaran di dashboard Adsense. Cek email juga tidak ada.

Jadi, untuk publisher Adsense lainnya, jika tiba-tiba Google Adsense kalian terlihat tidak menayangkan iklan (terlihat ada space putih) bisa mengikuti apa yang saya lakukan di post sebelumnya.

Kesimpulannya adalah jika Anda seorang publisher Adsense, janganlah mengikuti program CPM (Cost Per Mile/Cost Per Thousand Impression) lainnya, seperti Bidvertiser dan CPMLeader. Bisa saja sebenarnya seandainya saja tidak ada iklan rahasia seperti pop-up dan pop-under. Sayangnya CPM selain Google kebanyakan menerapkan pola seperti itu dan ini sangat mengganggu pengunjung. So, jika kalian sudah diterima menjadi publisher Adsense cukup syukurilah dan coba kembangkan agar bisa meraih pendapatan yang lumayan dibandingkan dengan menyandingkan Adsense dengan program CPM lain yang malah membahayakan akun Google Adsense Anda.

Wednesday, December 9, 2015

Hati-Hati Iklan Bidvertiser Dapat Menurunkan Ranking Google Index Web/Blog


Logo Danger
Logo Bidvertiser

Kemarin tiba-tiba jumlah pengunjung ke blog saya berkurang drastis, kurang dari 25% rata-rata pengunjung per hari. Saya coba utak-atik kata kunci yang manuju blog saya di Google. Hasilnya terindex, tetapi untuk beberapa kata kunci populer yang blog saya kuasai ternyata postingan saya hilang dari halaman 1 penelurusan Google, bahkan tidak ada di halaman 2-10 penelurusan Google. Saya coba search dengan kata kunci site:fair-de.com dan ternyata sebenarnya ada postingan saya yang menguasai kata kunci tersebut. Wah ada yang tidak beres ini.

Saya pun mencurigai ini gara-gara saya mulai memasang iklan Bidvertiser sejak 2 hari sebelumnya. Iklan Bidvertiser ini memang ada yang berupa pop-up dan pop-under dan saya tidak tahu situs-situs ini berbahaya atau tidak. Yang saya tahu memang iklan pop-up dan pop-under ini cukup mengesalkan buat pengunjung, terutama pop-under karena jika kita mengklik link lain dari web/blog yang bersangkutan, akan muncul juga iklan di tab atau halaman baru.

Malam hari kemarin ternyata masih belum benar juga Ranking Google Index beberapa post saya dan akhirnya saya putuskan untuk membuat post baru untuk men-trigger agar rankingnya kembali seperti semula. Cukup berhasil untuk menaikkan popularitas beberapa post, tetapi untuk post yang biasanya paling banyak memberikan traffic masih belum dapat terakses di Google.

Padahal sejak mendaftar, saya sudah men-disable iklan pop-up dan pop-under dari Bidvertiser. Dan ternyata pop-under masih bisa muncul sewaktu-waktu ketika saya mencoba mengakses blog saya ini, untuk pop-upnya saat saya mencoba tidak pernah muncul. Begitu mengetahui hal ini langsung saya hilangkan iklan Bidvertiser dari blog saya. Sekarang mencari tahu cara mengembalikan Ranking Google Index seperti semula.

Setelah mencari di Google, akhirnya saya menemukan diskusi pada forum Google ini . Terlihat bahwa iklan pada Bidvertiser ada yang mengandung malware. Oh, man berarti itu semacam iklan-iklan ketika saya berselancar menggunakan Android yang annoying itu.

Dari forum tersebut saya dapatkan link Google Transparency Report, tepatnya Safe Browsing Site Status dan saya kaget ketika mendapati situs saya berada pada kondisi "Dangerous". Pantas saja, memang situs yang tergolong "dangerous" harus dikucilkan dari google index.


Sesuai arahan dari forum diskusi, saya langsung menuju Google Webmasters. Hasilnya terlihat seperti di bawah ini.


Sama seperti hasil pada Safe Browsing Site Status, ada tanda seru merah. Saya masuk dashboard >> security issues.


Benar saja, security issues pada blog saya berasal dari malware and unwanted software. Karena saya sudah menyingkirkan iklan dari Bidvertiser, langsung saya centang "I have fixed these issues" dan klik request a review pada pukul 07.34.


Akan muncul window kecil yang berisi pesan pastikan bahwa kalian telah membersihkan situs kalian terlebih dahulu sebelum request a review. Terdapat juga box untuk menulis alasan tentang apa yang terjadi sehingga situs kalian terkena peringatan. Ketik saja alasannya, dan submit.


Tinggal menunggu hasil dari review yang dilakukan team Google. Uh ada yang terlupa, parahnya status "dangerous" ini juga membuat Google Ads di blog saya ini tidak menampilkan iklan untuk sementara (semoga). Karena tidak ada pemberitahuan dari Google di email saja hingga post ini dipublish. Untuk hasilnya akan saya laporkan di post selanjutnya.

Sumber Gambar :

Danger Sign
http://programadeafiliados.org/wp-content/uploads/2008/09/danger-150x150.jpg

Bidvertiser
http://www.bidvertiser.com/BidVertiser/Images/logo_SHIK.gif

Tuesday, December 8, 2015

OpenCV : Library Pemrograman untuk Computer Vision dan Machine Learning


Logo OpenCV

Kira-kira setahun yang lalu saya sedang bingung mencari programming tool yang bisa dipakai untuk pengolahan citra digital (image processing) untuk skripsi saya. Sebenarnya bukan hanya sekedar image processing tetapi juga disertai dengan pengenalan pola (pattern recognition), jadi lebih tepatnya saya mencari programming tool untuk computer vision.

Saat itu saya hanya mengetahui MATLAB saja yang bisa melakukan itu. Pada buku-buku tentang image processing kebanyakan juga menyertakan tentang panduan penerapannya pada MATLAB. Well, hanya saja MATLAB ini merupakan produk berbayar dan harganya cukup fantastis. Produk induk/utama dihargai 135 USD untuk versi MATLAB Home R2015b. Itu belum termasuk toolbox-toolboxnya (semacam library) yang dijual terpisah. Per toolboxnya sendiri dihargai 39 USD. Dengan total 55 toolbox tersedia untuk versi MATLAB Home R2015b, berarti harga total MATLAB adalah 135 + (39x55) USD = 2280 USD jika ingin toolboxnya lengkap. Mencengangkan!

Memang, tidak mungkin kita menggunakan semua toolbox yang tersedia. Untuk image processing dan computer vision , hanya dibutuhkan sekitar 2-4 toolbox saja, jadi kisarannya 135 + (39x2) = 213 USD sampai dengan 135 + (39x4) = 291 USD. Masih cukup mahal untuk kalangan orang Indonesia.

Dari situlah saya mulai berinisiatif untuk mencari alternatif MATLAB yang open source sehingga tidak perlu merogok kocek sendiri, dan seharusnya di jaman seperti sekarang ini ada. Di situlah akhirnya saya bertemu dengan OpenCV.

Apa itu OpenCV ? Menurut Wikipedia, OpenCV (Open Source Computer Vision Library) adalah sebuah pustaka perangkat lunak yang ditujukan untuk pengolahan citra dinamis secara real-time, yang dibuat oleh Intel, dan sekarang didukung oleh Willow Garage dan Itseez. Program ini bebas dan berada dalam naungan sumber terbuka dari lisensi BSD. Pustaka ini merupakan pustaka lintas platform. Program ini didedikasikan sebagaian besar untuk pengolahan citra secara real-time. Jika pustaka ini menemukan pustaka Integrated Performance Primitives dari intel dalam sistem komputer, maka program ini akan menggunakan rutin ini untuk mempercepat proses kerja program ini secara otomatis.

Karena OpenCV ini berupa library, tentunya ada beberapa programming tools yang dapat digunakan, yaitu C, C++, Python, Java, dan MATLAB. Haha, MATLAB sendiri bisa digabungkan dengan OpenCV, berarti ada kemungkinan tidak perlu membeli toolbox tambahan. Tetapi tetap saja cukup mahal, 135 USD.

Sistem operasi (operating system) apa yang mendukung OpenCV? Jelas, library tidak menentukan sistem operasi yang mendukung, tetapi programming tool-nya lah yang mempengaruhi. Kebetulan semua programming tools yang disebutkan di atas mendukung tiga sistem operasi terbesar di dunia, yaitu Windows, Linux, dan Mac. Untuk outputnya, selain 3 sistem operasi tersebut juga dapat diterapkan pada sistem operasi Android.

Walaupun library OpenCV ini cukup tangguh, dalam artian kita hanya perlu mengetikkan synthax dalam beberapa baris saja untuk menghasilkan keluaran, tetapi masih bisa kita kembangkan lagi menjadi sesuatu yang lebih advanced. Terdapat sekitar 2500 algoritma yang terdapat dalam OpenCV yang merupakan algoritma dari computer vision dan machine learning. Beberapa algoritma tersebut di antarana adalah deteksi dan pengenalan wajah, identifikasi objek, mengklasifikasikan aksi manusia dalam video, melacak pergerakan kamera, melacak pergerakan objek, ektraksi model 3D dari objek, augmented reality dengan marker, dan lain sebagainya.

Sip, library sudah kita dapatkan. Permasalahan selanjutnya adalah programming tool/language apakah yang akan kita pilih? Sebenarnya terserah Anda, tetapi bagi yang ingin melihat pilihan saya silahkan nantikan post selanjutnya. Untuk sekarang, silahkan sesuai dengan pilihan Anda masing-masing.

Saturday, December 5, 2015

TOEFL ITP : Pengganti TOEIC Sebagai Salah Satu Syarat Pendaftaran Wisuda Universitas Brawijaya


Logo TOEFL ITP ETS

Terhitung semenjak kisaran awal tahun ini (saya lupa pastinya), TOEIC yang dulunya digunakan sebagai salah satu persyaratan pendaftaran wisuda kini telah digantikan oleh TOEFL ITP. TOEFL ITP sendiri adalah singkatan dari Test of English as a Foreign Language Institutional Testing Program.

Sekilas, TOEFL ITP ini nampak sama dengan TOEIC. Hal ini dikarenakan TOEFL ITP hanya menguji kemampuan Listening, Structure and Written Expression, dan Reading. Tidak ada Writing.
Kurang lebih setara dengan TOEIC yang hanya terdiri dari Listening dan Reading.

Ok, itu teorinya. Sekarang kita bandingkan materi soalnya. Bagi kalian yang berharap soalnya lebih mudah daripada TOEIC saya mohon maaf. Saya harus mengatakan bahwa soal TOELF ITP tingkat kesulitannya masih di atas TOEIC, walaupun tidak ada Reading sekalipun. Tidak masalah untuk mahasiwa yang hanya ikut tes ini untuk memenuhi salah satu persyatan pendaftaran wisuda, tetapi masalah untuk yang ingin mendapatkan bonus berupa sertifikat.

Untuk pendaftarannya kalian bisa langsung datang ke gedung INBIS lantai 4, di sana akan ada seorang penjaga (biasanya) bernama Ibu Ken Saraswati dan juga seorang satpam dengan buku besar di atas meja yang berada depan mereka. Saya kurang tahu pastinya tetapi kemungkinan beliau hanya ada di lantai 4 jika sedang ada jadwal tes. Jika beliau tidak ada di lantai 4, berarti beliau ada di ruangannya di lantai 3. Tidak seperti TOEIC dulu yang jadwalnya sudah pasti, TOEFL ITP menggunakan sistem kuota seperti halnya wisuda. Jadi ketika pendaftar sudah memenuhi kuota, jadwalnya baru dikeluarkan.

Tesnya sendiri sudah saya sebutkan secara tersirat di paragraf sebelumnya, yaitu di INBIS lantai 4. Sama seperti TOEIC tempo dulu, kelemahan tes yang digelar di INBIS adalah sesi Listening menggunakan speaker dengan bass yang cukup besar. Ini akan mempersulit kita untuk mendengarkan apa yang sedang dibicarakan, terutama jika sang pembicara adalah pria dengan suara bass. Praktis kita hanya akan mendengarkan dia seperti menggumam saja, berbeda jika sang pembicara adalah perempuan. Jika TOEIC bisa diakali dengan memilih tempat duduk yang dekat dengan speaker, untuk TOEFL ITP tempat duduk sudah ditentukan sesuai nomor urut pendaftaran. Jadi bersiaplah untuk yang mendapatkan tempat duduk jauh dari speaker.

Tidak sampai di situ, sesi Listening sendiri dialognya cukup panjang untuk setiap pertanyaan. Bahkan untuk soal-soal akhir, untuk satu buah cerita akan mencangkup 5-6 pertanyaan sekaligus. Sudah mendengarkan orang menggumam, kita harus mencoba mencerna dengan cepat agar bisa menjawab soal-soal berantai. Seandainya saja diganti dengan headset. Haha, tapi namanya juga gratisan.

Sekarang kesulitan teknis, untuk kalian yang menargetkan dapat nilai di atas 500, perbanyaklah kosa kata kalian dalam Bahasa Inggris. Kalian akan menemui banyak kata-kata yang menurut kalian asing jika tidak sering membaca berita, jurnal, dan buku berbahasa Inggris.

Sertifikat akan kalian dapatkan jika kalian mendapatkan nilai 500 ke atas, sedangkan jika di bawah itu kalian hanya akan mendapatkan semacam lembaran dengan nama kalian beserta nilai. Sertifikat atau lembaran nilai tersebut dapat kalian ambil di Gedung Dekanat fakultas masing-masing. Kata orang INBISnya sih kira-kira 2-3 minggu setelah tes baru hasilnya akan keluar. Caranya bisa dicek di SIAM bagian KEMAHASISWAAN > SERTIFIKASI TOEFL ITP.

Ini yang mungkin tidak banyak diketahui mahasiswa yang kurang mau bertanya, mereka kebanyakan akan mengeluh kalau ada tes-tes beginian kapan saya bisa wisuda? Jawabannya akan saya jawab menjadi 3 opsi, yaitu :

1. Jika kalian ngebet banget ingin wisuda
Hubungi bagian recording jurusan atau fakultas kalian (pokoknya tempat untuk mengurus persyaratan wisuda yang menyebutkan sertifikat TOEFL ITP) dan katakan bahwa kalian ingin segera menyelesaikan persyaratan dan bertanya apakah bisa diakali. Untuk jurusan saya, Teknik Elektro, bisa memakai surat pernyataan bahwa kita sudah mendaftar TOEFL ITP dan nantinya akan segera menyerahkan bukti berupa sertifikat ketika sudah muncul.

2. Ingin wisuda tapi tidak ngebet-ngebet banget
Kalem dan tunggu jadwal TOEFL ITP kalian keluar. Nanti di saat hari H kalian akan diberitahu oleh pembimbing tes (apalah namanya), bahwa kalian bisa meminta surat tanda sudah mengikuti ujian. Bisa kalian urus setelah mengikuti tes pada hari H. Kebanyakan mahasiswa tidak mendengarkan ini, saya sendiri heran.

3. Tipe santai, selow saja
Yoi ma men, tidak perlu dijelaskan untuk tipe yang ini. Ikuti saja prosedurnya sampai sertifikatnya muncul. Tetapi dari kabar yang beredar sertifikatnya tidak keluar-keluar. Katanya 2-3 minggu sudah keluar tetapi ada yang mengatakan 2-3 bulan belum keluar. Saya sendiri juga iseng-iseng ikut TOELF ITP mumpung gratisan dan kini hampir 2 bulan belum keluar juga. Hehe, tapi kalau saya tidak masalah karena masih ada sertifikat TOEIC.

Tiga keadaan di atas itu hanya diperuntukkan untuk yang suka mengerjakan dadakan, untuk mahasiswa yang merencakan segala sesuatu dengan matang pasti tahu bahwa mendaftar TOEFL ITP ini sebaiknya menjelang atau saat kalian sedang mengerjakan skripsi.

Bagaimana, ingin hanya sekedar tes atau ingin dapat sertifikatnya juga? Cek contoh soalnya di sini https://www.ets.org/toefl_itp/content/sample_questions/ jika memang benar-benar ingin mendapatkan sertifikat. Pastinya dengan mendapatkan sertifikat kalian akan mendapatkan keuntungan berupa dapat menggunakannya untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya ataupun melamar pekerjaan (jika termasuk dalam persyaratan).

Good luck.

Sumber Gambar :
TOEFL ITP :
http://www.rbs.lv/files/rbs/content-images/ELC/TOEFL_S_ets-toefl-itp-logo1.png



Baca juga : Akhirnya Sertifikat TOEFL ITP UB Keluar Juga

Friday, December 4, 2015

[Dota 2] Maraknya Penggunaan Nickname dan Avatar Saitama/One Punch Man


Saitama the One Punch Man/Caped Baldy

Saya hanya bisa melongo melihat Saitama menjadi terkenal dalam 2 bulan belakangan di dunia Dota 2. Setelah saya telusuri, munculnya anime dari One Punch Man menjadi penyebabnya. Anime tersebut disiarkan mulai tanggal 4 Oktober 2015. Yah, walaupun seharusnya hanya bisa disaksikan di Jepang dan Amerika yang mempunyai hak siar, tetapi dengan era internet sekarang ini semua bisa diakali. Walaupun sebenarnya bukan cara yang legal. Sama sih, membaca manga scan dari internet juga ilegal karena sebagian besar tanpa ijin dari penulis aslinya.

Lucu juga ya. Padahal sekitar pertengahan tahun lalu sampai awal tahun ini saya juga memakai nickname dan avatar One Punch Man ataupun Saitama. Dan itu tidak ada saingannya sama sekali. Satu orang pun tidak ada di Dota 2. Sebentar, setidaknya user Dota 2 yang terintegrasi di Dotabuff. Ada yang tidak tahu tentang Dotabuff? Nanti saya bahas secara khusus di post selanjutnya. Saya search waktu itu sama sekali tidak ada yang memakai nickname Saitama, One Punch Man, OPM, ataupun Caped Baldy. Saitama saja waktu itu belum terkenal apalagi side character OPM. Okelah Genos yang terlihat cukup keren saya coba search, dan tidak ada juga.

Mari kita simak screenshot yang saya ambil dari Dotabuff berikut ini.

Hasil Pencarian "One Punch Man" di Dotabuff
Pencarian di Dotabuff dengan kata "One Punch Man"

Hasil Pencarian "Saitama" di Dotabuff
Pencarian di Dotabuff dengan kata "Saitama"

Memang hasil pencarian menunjukkan bahwa hanya terdapat 150 orang untuk keduanya, tetapi sebenarnya lebih dari itu. Karena terlalu banyak yang menggunakan jadinya hanya difilter jadi 150 saja. 150 merupakan batas maksimal yang dapat ditampilkan.

Oke, itu tadi nickname sekarang kita bahas tentang avatar. Walaupun tidak menggunakan nama Saitama (dan sejenisnya), banyak orang yang menggunakan avatar Saitama. Haha, saya pribadi jadi sedikit ada perasaan gimana gitu melihat OPM menjadi pasaran.

Aneh, padahal dalam hampir sebagian besar situs penyedia manga scan, OPM menempati deretan teratas populer manga. Kok ya aneh di dunia Dota 2 tidak ada yang memakai sama sekali sampai menjadi akhirnya anime. Kalau sudah booming sejak masih dalam era manga saja saya terima, tetapi ini boomingnya baru setelah ada anime. Saya pribadi sih sudah tahu bahwa ini bakalan booming, tetapi di komunitas Dota 2 ini terlalu telat.

Thursday, December 3, 2015

[Lyrics] Eric Chou 周興哲 - 以後別做朋友 (Yi Hou Bie Zuo Peng You | In The Future Let's Not Just be Friends)

Song Lyrics | Lirik Lagu

Artist : Eric Chou 周興哲 (Eric Chou Zhou Xing Zhe)
Song Title : 以後別做朋友 (Yi Hou Bie Zuo Peng You | In The Future Let's Not Just be Friends)

Eric Chou 周興哲 (Eric Chou Zhou Xing Zhe)

習慣聽你分享生活細節
xi guan ting ni fen xiang sheng huo xi jie
I'm used to listening to you share everyday moments in your life
害怕破壞完美的平衡點
hai pa po huai wan mei de ping heng dian
Scared of toppling the perfect equilibrium between us
保持著距離一顆心的遙遠
bao chi zhe ju li yi ke xin de yao yuan
Keeping a distance One heart far away
我的寂寞你就聽不見
wo de ji mo ni jiu ting bu jian
Then you won't be able to hear my loneliness

我走回從前你往未來飛
wo zou hui cong qian ni wang wei lai fei
I walk back to the past while you fly towards the future
遇見對的人錯過交叉點
yu jian dui de ren cuo guo jiao cha dian
Meeting the right person I've missed the point of crossing
明明妳就已經站在我面前
ming ming ni jiu yi jing zhan zai wo mian qian
Clearly you've been standing in front of me
我卻不斷揮手說再見
wo que bu duan hui shou shuo zai jian
But yet I constantly wave goodbye to you

以後別做朋友 朋友不能牽手
yi hou bie zuo peng you peng you bu neng qian shou
Let's not be just friends in the future Friends can't hold hands
想愛你的衝動 我只能笑著帶過
xiang ai ni de chong dong wo zhi neng xiao zhe dai guo
The impulse of wanting to love you I can only use smiles to make it pass
最好的朋友 有些夢不能說出口
zui hao de peng you you xie meng bu neng shuo chu kou
The best of friends Some dreams I cannot speak of
就不用承擔 會失去你的心痛
jiu bu neng cheng dan hui shi qu ni de xin tong
So I won't have to hold the burden of the heartbreak when losing you

劃一個安全的天空界限
hua yi ge an quan de tian kong jie xian
Drawing out a safe boundary across the sky
誰都不准為我們掉眼淚
shei dou bu zhun wei wo men diao yan lei
No one is allowed to cry for us
放棄好好愛一個人的機會
fang qi hao hao ai yi ge ren de ji hui
Giving up the chance to truly love a person
要看著你幸福到永遠
yao kan zhe ni xing fu dao yong yuan
I want to see you be happy forever

以後別做朋友 朋友不能牽手
yi hou bie zuo peng you peng you bu neng qian shou
In the future let's not be just friends Friends can't hold hands
想愛你的衝動 我只能笑著帶過
xiang ai ni de chong dong wo zhi neng xiao zhe dai guo
The impulse of wanting to love you I can only use smiles to make it pass
最好的朋友 有些夢不能說出口
zui hao de peng you you xie meng bu neng shuo chu kou
The best of friends Some dreams I cannot speak of
就不用承擔 會失去你的心痛
jiu bu yong cheng dan hui shi qu ni de xin tong
So I won't have to hold the burden of the heartbreak when losing you

忍住失控 太折磨 我自作自受
ren zhu shi kong tai zhe mo wo zi zuo zi shou
Controlling the urge to lose it It's too torturous I did this to myself
回憶都是我好不了的傷口
hui yi dou shi wo hao bu liao de shang kou
Memories are all the scars that will never heal

以後還是朋友 還是你最懂我
yi hou bie zuo peng you hai shi ni zui dong wo
In the future we are still friends It's still you who understands me best
我們有始有終 就走到世界盡頭
wo men you shi you zhong jiu zou dao shi jie jing tou
We have a beginning and an end so let's walk to the ends of the earth together
永遠的朋友 祝福我遇見愛以後
yong yuan de peng you zhu fu wo yu jian ai yi hou
Forever friends Please wish for me that when I find love in the future
不會再懦弱 緊緊握住那雙手
bu hui zai nuo ruo jing jing wo zhu na shuang shou
I won't be weak anymore Tightly holding on to that pair of hands

@@@@@ = Romanization
@@@@@ = Pinyin
@@@@@ = English



Download Eric Chou 周興哲 - 以後別做朋友 (Yi Hou Bie Zuo Peng You | In The Future Let's Not Just be Friends).mp3

Referensi :
http://asianpopweekly.weebly.com/lyrical-liltings/eric-chou-in-the-future-lets-not-just-be-friends

Wisuda Sarjana Saya H-3 : Mengambil Undangan Wisuda dan Toga [Universitas Brawijaya]

Kamis, 19 November 2015. Siang hari itu, sekitar pukul 13.00 WIB, saya mengendarai motor saya menuju kampus dengan santai. Tujuannya hanya ingin mengambil undangan wisuda dan toga, mungkin sekaligus diselingi ngobrol dengan teman-teman jika bertemu di sana nanti. Haha, tepat H-2 sebelum gladi resik saya baru mengambil undangan wisuda dan toga. Tidak telat juga sih, karena undangan dan toga baru bisa diambil sejak Rabu alias H-4 pelaksanaan wisuda. Kira-kira hanya ada waktu sekitar 3 hari bagi wisudawan untuk mengambilnya (Rabu-Jumat) karena Sabtu hari libur. Sebenarnya sudah diajak teman-teman untuk mengambilnya pada hari Rabu, tetapi malas sekali karena kebetulan sedang tidak ingin keluar rumah.

Di tengah perjalanan menuju kampus, awan sudah terlihat cukup hitam pertanda akan turunnya hujan. Seingat saya, hari itu tepat seminggu sejak dimulainya hujan di kota Malang. Hmm no problem, mantel hujan saya selalu setia berada di bagasi motor. Tetapi saya berharap bahwa hujan tidak akan turun sebelum saya sampai kampus. Haha ngarep banget! Perjalanan pun saya lanjutkan hingga tersisa kira-kira 2-3 km saja. Gerimis. Masih rintik-rintik, belum saatnya memakai mantel.

Sayangnya lalu lintasnya cukup padat, sehingga hanya bisa "merayap". Lama-kelamaan frekuensi rintikan gerimis makin cepat. Saya pun mencoba menggunakan kelebihan pengendara motor, yaitu memanfaatkan celah sebaik-baiknya. Sadly, setiba di daerah dekat gerbang besar Universitas Negeri Malang (UM), gerimis tadi sudah berubah menjadi hujan deras. Not good, di sisi kiri banyak dipenuhi angkutan kota yang ngetem menunggu penumpang. Motor pun saya pacu lagi sekitar 100 meter, baru kemudian menepi untuk memakai mantel. Haha, sayang sekali padahal gerbang UB (Universitas Brawijaya) sudah di depan mata, tepatnya di seberang jalan.

Saat sedang melakukan "ritual" memakai mantel, terlihat 2 orang remaja putri yang berboncengan (motor) ikut menepi. Tampaknya mahasiswa juga, eh mahasiswi ding. Terlihat mereka berdua berjalan ke arah saya dan berkata "Mas, boleh minta nomor hp nya ?". Upps, sejenak kemudian saya segera sadar dari lamunan tersebut. Pasang helm kembali dan nyalakan mesin. Brrmmm. Saya lihat kedua mahasiswi tersebut rupanya tidak membawa mantel dan tetap berteduh di tempat tadi.

Ada yang saya suka dari hujan saat berkendara. Jalanan tidak seramai kalau cerah, hanya yang bernyali saja yang masih tetap melanjutkan perjalanan, entah mengenakan jas hujan ataupun tidak. Tentunya mobil tidak dihitung, hanya pengendara motor saja. Hahaha...

Okeh, saya sudah memasuki area kampus UB, sangat sepi jadi serasa raja, trololol. Langsung saya arahkan saja motor saya menuju bundaran UB, kemudian menuju parkiran Teknik Elektro-Mesin. Di area parkir terlihat beberapa anak "cangkrukan". Wajah-wajahnya tidak ada yang saya kenal sama sekali. Jelas saja, angkatan saya harusnya sudah tidak ada yang kuliah lagi. Eh, ada sih satu orang lagi, Okta. Karena semester kemarin belum siap skripsi jadinya ambil cuti. Well, rugi kalo menurut saya karena tidak ada kompatriot lagi.

Copot helm, taruh kaca spion biar tidak kena air dalamnya. Hmm, sempat mau copot mantel tapi ragu-ragu. Hujan masih cukup deras. Terlihat saya memperkirakan apakah bila saya lepas mantel, sesampainya di gedung B Elektro akan basah kuyup atau tidak. Mungkin kalau ada yang memperhatikan akan melihat saya seperti orang linglung :D. Sekitar satu menit berpikir, akhirnya daripada repot-repot mending saya pakai mantelnya sekalian biar tidak kehujanan.

Jreng jreng jreng, batman numpang lewat.

Oh, iya sebenarnya pengambilan undangannya di Dekanat, tetapi karena hujan ya mari berteduh dulu di Gedung B Elektro. Sesampai di pinggiran gedung B langsung saya copot mantel dan melipatnya dengan rapi. Hmm lagi-lagi wajah-wajah asing berkeliaran. Memasuki gedung B tampak ruang tunggu dosen. Hanya terlihat Pak Ponco saja. Di sofa terlihat Pak Wijono berdiskusi dengan nampaknya mahasiswa S2. Pemandangan biasa buat saya. Beliau melihat saya, otomatis saya pun memberikan salam kemudian mohon pamit ke atas.

Huhu, tujuan saya ke mana lagi kalau bukan ke Laboratorium Informatika dan Komputer, tempat saya menjadi asisten lab dulu. Ada berkas saya yang tertinggal di situ, tepatnya legalisiran transkrip dan ijazah. Saya titipkan kepada teman saya untuk mengambilkannya dan menaruhnya di lemari lab 2 minggu sebelumnya.

Saat akan memasuki lorong menuju lab, terlihat adik angkatan 2009, Puguh, sedang duduk di kursi depan ruang kepala jurusan. Saya hampiri dia dan kamipun berbincang sejenak. Ternyata dia masih sibuk dengan urusan praktikum dan sedang menunggu giliran post test. Karena dia satu konsentrasi dengan Okta, teman saya 2008, saya tanyakan sekalian bagaimana perkembangan skripsi teman saya tersebut. Well, ternyata setahu dia belum ada progres sama sekali, sama dengan dia (Puguh). What the... Gila, mungkin mau ngabisin jatah cuti rupanya (jatah cuti 2 semester).

Sepuluh menit berlalu. Saya pun pamit menuju lab karena dia pun akan segera menjalani post test. Saya buka pintu lab. Terlihat Mas Rahmad (laboran) dan juga 3 orang yang tidak asing bagi saya. Bayu, Ridha, dan satu orang lagi yang saya lupa namanya. Memang asisten lab yang baru jarang nongol di lab, lebih sering bertapa di Ristie, jadinya kurang akrab. Yah, setidaknya itu penilaian saya selama menjalani semester terakhir di mana saya bertapa di lab setiap hari, paling tidak pagi sampai siang saya selalu berada di lab.

Saya taruh mantel saya di dekat rak sepatu. Terlihat Bayu melambaikan tangan, saya pun membalasnya. Sejenak saya bertanya kepada Mas Rahmad apakah ada angkatan 2008 yang datang ke sini tadi. Ternyata ada, Wahyu, teman seperjuangan skripsi saya. Tetapi sepertinya dia sudah pulang. Ya sudah. Langsung saya cari berkas yang saya cari di lemari. Hmm, kok tidak ada. Ternyata ada di tengah-tengah tumpukan. Huhu, ada sedikit perasaan sedih saat melihat legalisiran ijazah. Rupanya perjalanan kuliah saya sudah berakhir.

Lemari saya tutup dan kemudian saya menuju kursi empuk yang bisa berputar 360 derajat, lol. Saya lihat-lihat lagi transkrip dan nilai yang telah saya raih selama ini. Well, ini karena sebelum wisuda hanya boleh meminjam transkrip untuk difotokopi untuk urusan legalisir. Teringat perjuangan tiap mata kuliah yang saya lalui. Huhu..

Sepuluh menit kemudian terlihat hujannya sudah mulai reda. Segera saya beranjak dari tempat duduk untuk menuju dekanat. Saya tengok pemandangan di luar melalui jendela lab. Hmm, masih gerimis dalam skala besar. Terpaksa harus menunggu lagi. Saya tengok apa yang sedang dikerjakan Bayu bersama Ridha. Sedang membenahi server lab rupanya. Basa-basi sejenak dengan Bayu sebelum kemudian benar-benar meninggalkan lab karena sudah gerimis dalam frekuensi rendah.

Tak lupa saya mengambil mantel yang tadi saya taruh di dekat rak sepatu. Terlihat Mas Rahmad sudah tidak ada di tempatnya. Yup, beberapa menit setelah saya masuk lab, Mas Rahmad terlihat meninggalkan lab. Beberapa bulan belakangan memang terlihat jarang bersemedi di lab lagi, terutama setelah saya selesai mengerjakan skripsi.

Sepi. Itu kesimpulan yang saya ambil sepanjang perjalanan dari lab menuju parkiran. Yup, ga keren banget kan ke dekanat bawa-bawa mantel. Kalau kering sih bisa ditaruh tas, lha ini basah cuy. Oke, sekarang mantel sudah saya taruh kembali di bagasi motor. Saatnya menuju dekanat. Pakai motor ? Ya ngga lah, pakai motor cukup waktu dari rumah ke kampus. Kalau sudah di area kampus sangat jarang saya menggunakan motor lagi, kecuali pulang ya.

Dum dum dum, jalanan setapak cukup sepi juga rupanya. Pada takut hujan kali ya? Hehe..

Entah ada acara prank atau apa di salah satu gazebo dekat pertigaan fakultas teknik, terdapat beberapa mahasiswi yang menengok ke saya dan mereka terlihat seperti membicarakan sesuatu sambil senyum-senyum ke saya. WTF man! No, no, no, ini bukan lamunan seperti tadi, it's the fact. Saya pun segera mengalihkan pandangan dari mereka dan tetap berusaha untuk tetap cool. Sambil terus berjalan saya berusaha mencari apa yang salah dari penampilan saya. Jangan-jangan... Saya lihat resleting celana saya. Oh aman. Di sela-sela melewati ruangan yang terdapat kaca saya juga mencoba melihahat dandanan saya. Hmm, tidak ada yang salah. Fufufu, biarkan saja kalau begitu tidak usah dipikirkan.

Ok sip, melewati lorong menuju dekanat, berkumpul mahasiswa dan mahasiswa Arsitek, PWK, dan Pengairan (kurang tau ya kalau ada jurusan lain :D), Teknik semua pastinya. Ufft, sedikit basah terkena air hujan pakaian yang saya kenakan. Teringat teman saya yang bernama Yudhistira memberitahukan bahwa undangan diambil di lantai 1 dan toga diambil di lantai 8. Langsung saja saya bertanya ke resepsionis lantai 1 terdekat yang merupakan anak SMK dalam sedang PKL.

"Ngambil undangan di sebelah mana ya mbak?"
"Oh, di belakang mas."
"Ok, terima kasih mbak."

Tunggu sebentar, belakang lantai 1 dekanat bukannya toilet, atau kalaupun belakang mbaknya ini setahu saya jarang ada mahasiswa yang masuk. Saya pun bertanya lagi.

"Belakang itu di mana ya mbak?"
"Itu mas di situ," kata mbaknya sembari menunjukkan arah menggunakan tangannya sambil senyum-senyum.
"Oh, terima kasih lagi mbak."

Dalam hari sih bergumam, lah yang benar aja, itu sih pojokan dari deretan tempat mbaknya jaga. Kok malah saya yang diketawain gara-gara mbaknya salah milih kata. ~.~

Langsung saja saya menuju ke pojokan, persis di samping kiri tempat registrasi wisuda. Terdapat seorang bapak yang menjaga.

"Permisi pak. Saya mau mengambil undangan wisuda."
"Oh, iya dik namanya siapa ya ?"
"Ferdy pak, jurusan Elektro."
"Baik, saya carikan dulu ya sambil kamu tanda tangani lembar ini."

Beliau menyerahkan lembaran tanda pengambilan undangan wisuda. Segera saya cari nama saya dan saya bubuhkan tanda tangan di tempat yang sudah disediakan. Sambil menunggu bapaknya menemukan undangan saya, saya melihat-lihat nama teman saya di daftar tersebut. Well, sebagian besar sudah mengambil rupanya. Sejenak kemudian sang Bapak sudah menemukan undangan saya.

"Ini ya undangannya. Jangan lupa acara ramah tamah hari Jumat untuk pengambilan transkrip."
"Baik pak. Terima kasih."

Satu Paket Undangan Wisuda Universitas Brawijaya

Undangannya terdiri dari undangan untuk ramah tamah dan undangan wisuda. Pada acara ramah tamah ini akan diadakan oleh fakultas masing-masing dan akan menerima transkrip, sedangkan untuk wisuda diadakan seuniversitas dan menerima ijazah.

Setelah memasukkan undangan ke dalam tas, saya bergegas menuju lift yang akan segera sampai di lantai 1. Pintu lift terbuka. Terlihat seorang mahasiswa dan seorang mahasiswa keluar dari dalam lift. Setelah kedua orang itu keluar, saya dan seorang bapak masuk ke dalam lift. Cukup kecil lift di dekanat, idealnya menurut saya hanya untuk 6 orang (maksimal). Bapak yang tadi menekan tombol 7 di lift, pertanda akan ke lantai 7. Karena saya mau ke lantai 8 mau tidak mau harus ikut ke lantai 7 dulu, karena liftnya hanya mencakup 7 lantai, dari lantai 1-7. Sedangkan untuk ke lantai 8 hanya bisa lewat tangga.

Ting. Terbukalah pintu lift. Sampailah kami berdua di lantai 7. Beliau keluar duluan baru kemudian saya menyusul. Saya bergegas menuju tangga agar segera sampai di lantai 8 karena saya lihat awannya mulai hitam lagi. Hoo, baru sadar saya rupanya ruangan di lantai 8 ini ruang darma wanita. Hahaha.. Oke mari masuk. Terlihat seorang ibu menjaga ruangan tersebut sedang bercakap seorang yang saya duga calon wisudawan juga seperti saya. Terlihat calon wisudawan tersebut baru saja menentukan ukuran yang pas untuk toganya. Walaupun saya tidak mendengarkan apa yang mereka bicarakan, tapi yang saya tahu pembicaraannya tidak berhenti-henti semacam ngobrol dengan teman akrab. Dalam hati sih saya berpikir, jangan-jangan ini anak seperti Raffi Ahmad, penggoda tante-tante. Wkwkwkwk..

Karena saya termasuk orang yang tertib dalam mengantri, saya pun menunggu sampai calon wisudawan tersebut selesai. Agar tidak salah tingkah, saya mengeluarkan undangan wisuda yang saya terima tadi dan membacanya. Gile, sudah ditunggu 3 menit belum kelar juga padahal sudah selesai fitting toga. Jangan-jangan benar dugaan saya tadi, hahaha..

Okeh, entah berapa menit kemudian yang jelas calon wisudawan yang tadi sudah cabut, sekarang giliran saya beraksi.

"Permisi Bu saya mau ngambil toga."
"Oh, iya. Bisa minta bukti pembayaran toganya?"
(dalam hati) "Hah, bukannya waktu daftar wisuda dulu sudah, kok minta lagi."
"Ini fotokopian atau yang asli Bu? Kalau yang asli sepertinya saya tidak bawa."
"Fotokopian juga gapapa. Terserah."

Nah loe, untung dulu waktu dapat "begituan" langsung saya copy beberapa, jadinya ada simpanan. Memang ribet sekali administrasi ala Indonesia. Tidak jarang pula yang double bahkan triple. Langsung buka map yang berisi berkas-berkas administrasi wisuda dan sejenisnya. Saya lihat apakah ada bukti pembayaran toga. Ada. Segera saya ambil dan saya berikan ke ibu tadi.

"Ini Bu bukti pembayarannya."
"Baik. Sekarang kamu tulis data kamu di buku itu."
"Iya Bu."

Saya lihat sejenak buku pengambilan toga tersebut. Opps, saya kebagian nomor 67. Padahal wisudawan untuk tanggal 22 dari Fakultas Teknik ada 90 anak. Berarti termasuk golongan terakhir nih. Saya lihat juga nama-nama di atas saya. Sial, teman-teman angkatan saya sudah banyak yang mengambil rupanya. Dan saya lihat nomor 1, tertulis Wahyu A.R., teman satu konsentrasi saya. Asem! Segera saya isi data-data yang kira-kira isinya nama, NIM, jurusan, dan tanda tangan tersebut.

"Sudah saya isi Bu daftar pengambilan toganya."
"Silahkan kamu fitting dulu di situ. Sudah tahu kan kira-kira ukuran mana yang pas."
"Iya. Kalau tidak M ya L."
"Baik, silahkan dicoba."

Baru akan beranjak ke tempat fitting yang sebenarnya hanya berjarak 3 langkah saja, ibu tersebut bertanya lagi.

"Angkatan berapa dik?"
"2008 Bu."
"Wah 2008 ya. Sudah puas ya berarti kuliahnya."
"Haha," balas saya sambil tersenyum simpul.
"Ini saya bukan cari alasan Bu, tapi khusus Elektro sampai angkatan saya itu cukup susah. Buktinya ini 10 orang angkatan saya di wisuda yang periodenya sama."
"Oh, gitu ya. Memangnya siapa sih dosen di elektro?"

Langsung begitu ditanyai "begituan" saya sebutkan dosen-dosen angker yang memang seharusnya terkenal di kalangan Fakultas Teknik.

"Waduh itu dosen elektro ya. Ga heran saya dik kalau begitu. Memang susah kalau dosennya itu-itu."
"Makanya itu Bu, kebetulan saya dapatnya dosen-dosen itu terus."

Well, rupanya benar-benar well known dosen-dosen angker tersebut. Serasa membahas apa yang ada di postingan saya sebelumnya. Pembicaraan terus berlanjut selama proses fitting toga. Sempat ragu pilih L atau M, saya pun mencoba yang M 2x, tetapi nasib berkata bahwa L yang paling pas. Akhirnya saya pun memutuskan untuk memilih ukuran L, walaupun begitu pembicaraan kita berdua terus berlanjut.

Beliau sudah memberikut 1 set toga ukuran L yang sudah dimasukkan ke dalam tas dengan logo UB. Sadar bahwa hujan akan segera datang lagi, saya pun pamit undur diri walaupun pembicaraan masih bisa berlanjut.

"Aduh, maaf nih Bu. Tapi sepertinya sebentar lagi akan turun hujan (lagi). Saya pamit dulu soalnya saya parkirnya di parkiran Elektro-Mesin. Takutnya keburu kehujanan."
"Oh, ya udah dik. Iya mau hujan lagi kayaknya. Semoga sukses ya."
"Iya terima kasih Bu."

Sampai dengan selesainya giliran saya, ternyata untuk sementara belum ada lagi yang mengambil toga. Untuk mempercepat waktu saya langsung berjalan menuruni tangga dan menuju lift di lantai 7. Biasanya kalau ke dekanat sendirian nih turunnya lewat tangga sampai lantai 1, sekalian lihat-lihat ada acara atau keadaan apa di setiap lantainya. Di lift ternyata saya sendirian saja sampai lantai 1, sepi rupanya musim hujan begini. Sambil menunggu lift turun sampai lantai 1 saya berpikir, tadi saya ngatain calon wisudawan yang mengambil toga sebelum toga gara-gara ngobrol lama banget. Padahal sepertinya saya ngobrolnya lebih lama. Weleh! Forgive me calon wisudawan sebelumnya, entah siapa namamu!

Benar saja dugaan saya, di tengah perjalanan menuju tempat saya memarkir motor, hujan pun turun. Hanya saja masih gerimis, dan bukan dalam skala yang bisa membuat basah kuyup. Saya percepat langkah saya untuk menghindari kemungkinan hujan deras. And you know what, cewe-cewe yang tadi ngelakuin prank atau apalah ternyata masih ada, dan kembali melakukan aksinya begitu saya melewati jalan tersebut. Who cares man! Lumayanlah masuk Youtube kalau emang itu prank :D.

Akhirnya sampai juga di parkiran. Hujannya masih belum terlalu deras. Saya starter saja motor saya dan langsung cabut dari kampus. Tidak berselang lama setelah keluar dari area UB, hujan berubah menjadi deras. Hehe, mau tidak mau menepi lagi untuk memakai mantel. Momen tersebut saya abadikan dalam gambar berikut.

Keadaan Jalan Veteran Malang

Huhu, mungkin sampai sekian saja kisah di post kali ini. Baru sadar kegiatan yang hanya dilakukan dalam waktu kira-kira 2 jam bisa sebanyak ini kalau dijadikan tulisan. Pantas saja saya malas untuk menulis karena begitu menulis, saya tidak puas dengan tulisan yang hanya sedikit saja. Haha, ok sip. Nantikan cerita lanjutannya :)

Thursday, November 26, 2015

Tips Agar Blog Mempunyai Banyak Pengunjung dari Search Engine


Lot of Traffic

Setelah pada beberapa post terakhir saya hanya memposting tentang hal-hal yang bukan berbau IT, sekarang mari saatnya back to nature. Kali ini saya ingin membahas sesuatu yang berhubungan dengan blog, yaitu tips agar blog mempunyai banyak pengunjung dari search engine (mesin pencari) seperti Google, Yahoo, Bing, dan sejenisnya. Yup, tidak dapat dipungkiri bahwa search engine adalah sumber terbaik untuk mendapatkan pengunjung. Berbeda dengan website di mana pengujungnya kebanyakan melakukan akses secara langsung dengan mengetikkan URL karena pengunjung sudah yakin akan mendapatkan info dari website tersebut, pengunjung blog lebih banyak datang dari search engine karena mereka mencari isi konten yang sesuai dengan yang mereka cari.

So, berikut ini adalah beberapa tips yang bisa saya berikan supaya blog mempunyai banyak pengunjung dari search engine.

1. Judul Blog Menggambarkan Isi-Isi Artikel/Post
Judul blog yang berkaitan dengan artikel-artikel yang akan kita tulis cukup membantu untuk menaikkan posisi kita di dalam search engine. Sayangnya cara ini hanya dapat diterapkan untuk blog dengan topik spesifik, misalnya saja blog yang khusus membahas tentang IT, blog yang berisikan lirik-lirik lagu, dan sejenisnya. Jika Anda mempunyai blog dengan topik umum atau banyak topik, tidak usah memaksakan cara ini, pakai saja judul blog yang cukup unik yang bisa menjadi trademark Anda.

2. Sering Menulis Artikel/Post
Ini mungkin berat untuk kebanyakan orang. Mungkin tidak semua orang menyadari akan potensi mencari uang dari blog, sehingga cukup berat bagi mereka (sebut saja malas :D) untuk rajin menulis artikel. Memang harus diakui kebanyakan orang hanya menggunakan blog sebagai media curahan hati mereka di saat-saat tertentu saja. Padahal kita bisa menulis sesuatu hal yang mungkin kita anggap sepele tetapi di mata orang lain itu adalah hal yang sangat mereka cari.
Yap, intinya adalah sering-seringlah mempublish artikel. Jangan berpikiran terlalu jauh dengan menganggap bahwa yang kita tulis tidak terlalu penting. Semakin banyak artikel yang kita tulis, semakin besar pula kemungkinan untuk mendapatkan pengunjung dari search engine.

3. Menulis Artikel yang Berhubungan dengan Topik yang Sedang Booming
Berhubungan dengan topik yang sedang booming bukan berarti kita menulis berarti menulis berita teraktual alias fakta, tetapi opini atau review kita terhadap berita teraktual tersebut. Karena jika kita nekat bersaing menulis berita teraktual tanpa opini/review pribadi, sudah bisa dipastikan kita kalah bersaing dengan situs-situs yang menulis khusus tentang berita. Sayangnya lifetime kepopuleran artikel jenis ini biasanya tidak bertahan lama, bahkan mungkin tidak akan mendapatkan visitor lagi ketika topik tersebut sudah tidak populer.

4. Menulis Artikel yang Merupakan Jawaban dari Suatu Persoalan
Artikel jenis ini merupakan artikel yang kepopulerannya bertahan lama. Hanya saja jumlah pengunjungnya tidak menentu dari hari ke hari, tetapi bisa dipastikan akan selalu ada pengunjung yang baru dan tidak akan punah :D

5. Menulis Artikel yang Belum Ada atau Sedikit Saingan
Tips terakhir ini berhubungan dengan dua tips sebelumnya, terutama tips nomor 4. Semakin cepat Anda menulis artikel dan mempublishnya, semakin besar peluang artikel Anda tersebut berada di halaman 1 search engine, terutama Google untuk kata kunci tersebut. Tanggal publish blog mungkin bisa direkayasa, tetapi robot dari search engine tahu manakah artikel yang benar-benar dipublish pertama kali.

Sekian tips agar blog mempunyai banyak pengunjung dari search engine, silahkan diaplikasikan dan semoga bermanfaat :)

Sumber Gambar :
https://ausweb.com.au/tutorials/wp-content/uploads/sites/3/2015/06/track-web-visitors-1.jpg

Saturday, November 14, 2015

Kota Malang : Ke Manakah Hawa Sejukmu?


Global Warming

Hot! Panas! Itulah kata yang sering diucapkan warga Kota Malang saat ini. Ya, panas bukanlah sesuatu yang identik dengan Kota Malang, atau tepatnya Malang Raya yang meliputi Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu. Sejuk, itulah yang harusnya selalu menjadi identitas Malang Raya. Cukup sejuk saja, tidak terlalu dingin seperti Kota Bandung untuk ukuran negara tropis seperti Indonesia.

Mungkin beberapa daerah seperti Kota Batu dan beberapa daerah di tempat yang lebih tinggi dari rata-rata di Kota Malang misalnya daerah Dieng masih cukup sejuk, tetapi tetap saja kesejukan itu berkurang dari yang seharusnya. Bisa saya katakan bahwa suhu Malang Raya yang normal terakhir kali terjadi kurang lebih kisaran tahun 2010.

Secara spesifik, bisa kita rasakan terutama bila berada dalam ruangan alias indoor. Jika keluar pada pagi hari ataupun malam hari masih akan terasa angin sepoi-sepoi, namun ketika sudah memasuki ruangan, apalagi tanpa AC, akan terasa panasnya. Huft, semacam di Surabaya saja. Kalau Surabaya sih wajar karena termasuk dataran rendah.

Saya yang termasuk snotty brat (bocah ingusan) atau bisa dibilang alergi terhadap udara dingin, hampir tidak pernah mengalaminya lagi 5 tahun belakangan ini, kecuali karena flu akibat kehujanan. Padahal sebelumnya hampir setiap Subuh saya meler akibat kedinginan xD.

Sebenarnya bukan sepanjang tahun panas ini menyerang Malang Raya, tetapi ada bulan-bulan tertentu di mana hawa yang sesungguhnya kembali menghinggapi Malang Raya. Well, truth to be told itu adalah kisaran bulan menjelang Ramadan sampai dengan akhir Syawal. Menarik bukan, bukan berdasarkan bulan Masehi, tetapi berdasarkan bulan Hijriyah. Dan pastinya semua umat Islam tahu bahwa bulan Ramadan ini adalah bulan sakral, di mana banyak malaikat yang turun ke bumi dan setan-setan dibelenggu. Jangan-jangan itu penyebabanya?

Haha, aneh tapi nyata itu memang kenyataannya. Tidak peduli bulan Ramadan-Syawal termasuk musim hujan atau kemarau, tetapi ketika bulan Ramadan tiba, udara di Malang tiba-tiba kembali normal. Nooo panas, man! Adem, enak tanpa AC. Well, saya golongan yang tidak terlalu suka AC. Daripada AC, entah kenapa saya lebih suka udara segar alami dari alam.

Dari fakta tersebut, mungkin bisa dikatakan terlalu banyak dosa yang sudah dilakukan Malang Raya ini #ustadmodeon. Bagaimana bila dilihat dari sudut pandang ilmiah? Status kota Malang sebagai kota yang mempunyai cukup banyak universitas mungkin menjadi salah satu penyebabnya. Mahasiswa dari luar kota berbondong-bondong memasuki kota Malang dan sekitarnya. Tidak berhenti di situ, tetapi kebanyakan dari mereka juga membawa kendaraan pribadi masing-masing sebagai alat transportasi di Malang nantinya. Pastinya sesuai dengan statistik kendaraan yang paling banyak di Indonesia saat ini, motor menempati nomor pertama sebagai kendaraan terlaris.

Yap yap, akibatnya emisi gas buang dari kendaraan bermotor semakin bertambah dari hari ke hari. Rumah orang tua saya yang dulunya diapit hamparan sawah dan sepi dari kendaraan bermotor kini hampir selalu ramai tiap detiknya. Apalagi daerah sekitar kampus. Yah, ini efek dari pemerintah juga yang tidak bisa mengerem penjualan kendaraan bermotor. Padahal mantap kalau kendaraan umum menjadi sarana transportasi nomor satu.

Selain bulan Ramadan-Syawal, terkadang ada juga saat-saat udara di Malang menjadi normal. Tetapi itu merupakan suatu fenomena yang sangat langka. Huhuhuhu.

So, apakah kita harus mengeluh dengan situasi seperti ini? Hmm, kalau menurut saya pribadi daripada kita membandingkan dengan yang lebih baik, alangkah baiknya kita membandingkan dengan daerah yang keadaannya lebih buruk. Itu akan mengingatkan kita akan pentingnya bersyukur kepada Sang Pencipta.

Mari kita bandingkan dengan daerah-daerah di Sumatra dan Kalimantan yang mengalami bencana asap akibat pembakaran hutan. Huhu, membayangkannya saja ngeri ketika melihat berita di televisi. Saya memang belum pernah mengunjungi, walaupun begitu saya bisa membayangkan. Pasti pernahlah berada di tempat yang membakar sesuatu, misalnya saja membakar ranting-ranting pohon maupun sampah. Dirasakan saja bagaimana rasanya ketika berada di sekitar daerah bakaran tersebut.

Akhir kata, wassalamualaikum wr. wb. Eits, sebentar. Udara panas mungkin tidak perlu terlalu dikeluhkan, karena bukankah kita serasa spa gratisan? Hahaha. Lumayan untuk menjaga berat badan :D

Sumber Gambar :
Gambar Judul
http://citizendaily.net/wp-content/uploads/2015/05/panas.jpg

Friday, October 30, 2015

JTEUB : Jurusan "Angker" yang Kini Tak "Angker" Lagi


Gedung B Teknik Elektro Universitas Brawijaya

Jurusan Teknik Elektro Universitas Brawijaya (JTEUB) adalah salah satu jurusan yang dulunya terkenal angker, bukan karena ada cerita mistis ataupun cerita horor, melainkan sulitnya mendapatkan nilai yang cukup bagus. Sulit, bahkan yang tersulit dari semua jurusan yang ada di Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (FTUB).

Sebagai seorang mahasiswa baru (maba) FTUB yang masih terpaku pada urusan Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus (ospek), awalnya tidak terlihat bahwa JTEUB adalah sebuah jurusan yang angker, karena maba akan melihat keangkeran tiap-tiap jurusan dari ketegasan atau bahkan "keberingasan" panitia ospek masing-masing. Untuk urusan yang satu ini tidak dapat dipungkiri bahwa Jurusan Teknik Mesin terlihat paling sangar.

Eh, tapi ospek jaman sekarang kurang "angker" juga sih. Terutama setelah ospek jamannya angkatan 2009. Walaupun ospek jurusan Teknik, tapi kini terkesan lebih lembek daripada dulu kala. Ya bukan perununan juga sebenarnya, karena ospek yang terlalu "angker" sebenarnya kurang cocok untuk jaman sekarang. Kalau ingin merasakan sesuatu yang terkesan angker, bisa mengajukan usul agar diadakan wajib militer di Indonesia. Sepertinya keren kalau diterapkan! Hahahahaha.

Back to the topic, dari mana saya bisa menyimpulkan bahwa JTEUB adalah jurusan terangker ? Yang paling simpel adalah dari hasil obrolan dengan sesama mahasiswa Teknik lainnya jurusan non Elektro. Bisa juga dengan cukup mendengarkan obrolan mahasiswa lain saat nongkrong di kantin pada masa-masa pengumuman nilai akhir mata kuliah.

Ok, mau buktinya ? Buat kalian yang sudah kuliah terutama yang kuliah di UB, apa yang kalian rasakan ketika mendapatkan nilai C ? Untuk mahasiswa jurusan non Elektro saya yakin pasti kalian akan menyesal mendapatkan nilai segitu. Akan tetapi untuk mahasiswa JTEUB, nilai C adalah sebuah anugerah tersendiri, apalagi untuk mata kuliah tertentu yang tentunya dengan dosen "spesial" yang sulit untuk ditaklukkan.

Sebagai ilustrasi saya buatkan rage comic sebagai berikut.
Meme Susahnya Dapat Nilai Bagus di Teknik Elektro Universitas Brawijaya

Jangankan nilai C, nilai D atau D+ saja sudah bersyukur, setidaknya mengangkat IP Semester biar tidak jelek-jelek amat. Dan tahukah kamu, saking susahnya mendapatkan nilai bagus, nilai D/D+ dianggap lulus di JTEUB asalkan tidak melebihi 10% dari total SKS yang diambil. Rata-rata total SKS untuk syarat kelulusan sekitar 140-150 SKS, sehingga total nilai D/D+ yang bisa didapat adalah 14/15 SKS.

So, apa penyebabnya ? Jawabannya adalah faktor dosen. Mungkin kalian biasa menyebutnya sebagai dosen "killer". Parahnya populasi dosen killer ini sekitar 50% dari dosen pengampu mata kuliah dasar. Dampaknya, IP kalian di semester-semester awal jeblok dan cukup susah untuk memperbaikinya. Untungnya dulu (saya angkatan 2008), nilai E tetap bisa membuat kita menempuh mata kuliah lanjutan. Jadi misalnya saja kita mendapatkan nilai E untuk Kalkulus I, kita tetap akan bisa mengambil Kalkulus II di semester selanjutnya.

Faktor luck. Itulah salah satu kunci sukses di JTEUB, karena menghindari dosen killer berarti mempermudah jalan kita untuk segera lulus. Beberapa kelas yang cukup saya kesan adalah beberapa berikut :
- Rangkaian Elektrik I -
Minimal 60% mahasiswa mendapatkan nilai E/D/D+. Sisanya mayoritas C/C+, dan 2-3 orang mendapatkan B/B+/A.
- Matematika Teknik I -
Setidaknya 80% rata mendapatkan E/D/D+ dan sisanya C serta 1-2 orang mendapatkan C+.
- Mikroprosesor -
99% mendapatkan C/C+ dan 1 orang yang merupakan sahabat saya mendapatkan nilai B.

Contoh di atas merupakan beberapa kelas yang saya ikuti saja, keakuratan data sekitar 80% sesuai dengan ingatan saya. Masih banyak sebenarnya, cuma entah kenapa cuma kelas-kelas itu saja yang saya ingat (untuk kelas dosen killer). Mungkin Anda bertanya-tanya dalam hati, apakah saya dan teman-teman saya begitu bodohnya sehingga mendapatkan nilai-nilai beken tersebut ? Mari kita bahas.

Rata-rata standar penilaian para dosen killer tersebut adalah menggunakan nilai kuis dan UAS saja ( ditambah UTS jika ada). Tugas mungkin ada beberapa yang menggunakan, tetapi hanya mempengaruhi 10% dari nilai akhir. Tidak terlalu menolong bukan ? Tapi okelah bisa dijadikan sebagai sarana belajar. Presensi ? Tidak menambah nilai sama sekali, tetapi digunakan sebagai syarat agar bisa mengikuti UAS, dimana presensi minimal harus 80%. Jadi walaupun kamu masuk 100% tetapi tetap mendapatkan nilai E jangan kaget.

Kalau dijadikan rumus anggaplah lebih kurang sebagai berikut :
Nilai Akhir = 40% rata-rata kuis + 10% tugas + 50% UAS

Haha, bisa dilihat betapa seramnya bukan. Anggap saja kuis dan tugas rata-rata 75 (saya ambil dari nilai minimal waktu saya SMA), maka nilai akhir kalian masih 37,5. Butuh 7,5 atau nilai 15 dalam UAS agar kalian minimal bisa mendapatkan nilai D. Terlihat mudah ? Eits, tunggu dulu.

Penilaian kuis dan UAS di sini hampir tiada ampun untuk kesalahan sedikitpun. Jadi misalkan kita mengerjakan sebuah soal, kemudian 75% awal kita lancar dan benar tanpa kendala, tetapi di 25% terakhir buntu dan akhirnya mendapatkan jawaban salah maka kita akan mendapatkan nilai 0. Dengan kata lain 75% yang kamu kerjakan di awal serasa tidak ada artinya. Ada yang "sedikit" berbaik hati, tetapi itupun "sangat sedikit", terasa tidak ada bedanya.

Saya pernah bertanya kepada salah satu dosen dan beliau menjawab bahwa ini adalah ilmu eksak, salah sedikit maka fatal hasilnya jika diterapkan di dunia nyata. Saya lupa beliau mencontohkan apa, sebenarnya sedikit ingat tetapi lupa detailnya. Mungkin saya beri ilustrasi menurut saya sendiri saja.

Kipas Angin

Misalnya saja kita membuat suatu benda, kita ambil contoh kipas angin. Sudah kita bikin sedemikian rupa hingga sudah berbentuk lengkap dengan semua komponennya. Eh, setelah dicoba ternyata kipas anginnya tidak bisa berputar. Apakah berguna dan ada yang mau membeli ? Tentu tidak bukan, mungkin bisa diloakkan dengan harga yang murah tentunya. Kira-kira seperti itu ilustrasi bagaimana para dosen killer memberikan nilai.

Tentunya ini merupakan sebuah neraka untuk mereka yang tidak bisa perfect 100% sesuai kehendak dosen, termasuk saya yang pernah merasakan. Inilah yang menyebabkan bertebarannya nilai E di JTEUB. Menganggap enteng karena ada harapan di Semester Pendek (SP) ? Woaaa, tunggu dulu Bung. Walaupun mengambil SP, masih ada kemungkinan bertemu kembali dengan dosen-dosen tersebut. Ada memang beberapa dosen "asing" yang mengajar bukan mata kuliah spesialisasi mereka di SP (bukan kategori killer tentunya), tetapi tentu saja kita butuh "faktor luck" untuk mendapatkan kelas yang diajar dosen-dosen tersebut dan menghindari dosen killer.

Kini perlahan-lahan jumlah dosen-dosen killer tersebut mulai berkurang. Beberapa penyebabnya adalah meninggal dunia, sudah memasuki masa pensiun, dan ada juga yang beralih menjadi dosen non killer. Masuknya dosen-dosen muda pengganti yang beberapa juga merupakan alumni TEUB juga menerapkan sistem penilaian yang berbeda dari dosen-dosen killer tersebut. Mungkin rumus penilaiannya tetap sama seperti rumus yang saya tulis di atas, tetapi tidak terlalu sadis dalam pemberian nilai.

Sebelumnya untuk 2 semester awal yang masih menggunakan sistem paket 40 SKS, tidak ada yang mendapatkan IPK 4,00. Tetapi, sekitar angkatan 2012-2014 (entah mana yang pertama, saya lupa) ada yang mendapatkan IPK 4,00 dan tidak hanya satu anak. Haha, serasa tidak adil untuk angkatan yang lama. Ditambah lagi kini JTEUB sudah mendapatkan akreditasi A. So, let's move on teman-teman angkatan lama and be happy adik-adik angkatan baru :)

Sumber Gambar :
- Gambar Gedung B JTEUB -
http://elektro.ub.ac.id/blog/wp-unggah/2012/10/Gedung-Teknik-Elektro-B-dibangun-1985.jpg
- Gambar Kipas Angin -
https://servisperalatanelektronik.files.wordpress.com/2010/08/kipas-angin.jpg

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More