Dua hari yang lalu, tepatnya pada 1 Januari 2016, sekitar pukul 7 pagi WIB saya melihat-lihat daftar komputer yang bisa saya remote di Team Viewer. Wah, komputer yang biasa saya pakai di Laboratorium Informatika dan Komputer dulu sedang menyala. Pasti habis mati listrik ini di TEUB (Teknik Elektro Universitas Brawijaya).
Kok tau? Haha, karena memang di BIOSnya saya setting agar "Auto Power On" ketika kondisi "After Power Failure". Gampangnya sih begini, jadi komputer tersebut sudah tersambung ke arus listrik entah dalam keadaan nyala atau mati CPUnya. Nah jika nantinya ada kejadian listrik mati apapun penyebabnya, nantinya ketika sumber listriknya hidup lagi komputer tersebut juga akan turut hidup secara otomatis. Aneh ya? Hehe silakan dicoba. Trik ini cocok untuk komputer server maupun komputer yang digunakan untuk download.
Ok lanjut. Langsung saja saya login ke komputer lab tersebut. Terlintas ide iseng untuk mengecek apakah kondisi di kampus ramai atau tidak. Caranya bagaimana? Cek saja bandwidthnya menggunakan speedtest. Jika angkanya mendekati bandwidth maksimal otomatis kondisi kampus sedang sepi, dan sebaliknya. Belum tahu bandwidth UB berapa teman-teman? Kita cek dulu sebelumnya menggunakan speedtest dari biznet. Dan inilah hasil yang saya dapatkan saat itu.
Bagaimana? Sudah terlihat bukan berapa kira-kira bandwidth maksimal UB. Sebagai petunjuk speestest tersebut menunjukkan hasil bahwa kampus sedang dalam kondisi sepi.
Saya coba kembali 2 jam sesudahnya dan hasilnya adalah seperti ini.
Sama lah ya kira-kira dengan hasil sebelumnya. Jika masih belum bisa menebak berapakah bandwidth internet UB saya beritahukan saja bahwa ada di kisaran 100 Mbps. Ini bukan kecepatan download/upload ya. Dibagi 8 saja hasil tersebut jika ingin tahu kecepatan download/upload.
Saya sendiri kurang tahu ya bandwidth itu adalah bandwidth keseluruhan UB atau bandwidth salah satu sektor saja, tetapi logikanya itu bandwidth salah satu sektor saja. Jika itu benar berarti per sektor mendapatkan bandwidth dengan jumlah tersebut. Ya coba saja kita pakai logika, bandwidth tersebut walaupun terlihat banyak, tetapi andaikan 1000 orang menggunakannya, berarti per orang mendapatkan jatah 100 Kbps, setara dengan kecepatan download 12 KBps saja. Itu jika hanya 1000, sedangkan berapa sih jumlah mahasiswa UB? 51.515 bro/sis menurut website resmi ub.ac.id. Jadi logikanya tidak mungkin kan? Tidak terbayang betapa lemotnya kalau itu merupakan bandwidth total satu kampus.
Normalnya sih kamu tidak bakalan dapat bandwidth segini, kecuali kalau pagi-pagi sebelum jam kerja atau dini hari. Untuk uploadnya mungkin stabil, tahu sendiri orang Indonesia itu kebanyakan hanya suka menjadi konsumen, bukan prosuden.
Esoknya di jam yang sama (9 pagi) saya coba tes kembali. Lho kok masih nyala komputernya? Hehe masih libur bro/sis hari Sabtu, ga bakalan ada yang ke lab. Senin mungkin baru dimatiin laboran (Mas Rahmad), itu juga kalau sadar (lol). Berikut ini adalah hasilnya.
Haha, lagi agak ramai kampusnya. Bisa dilihat sendiri kan tetapi bandwidth uploadnya. Stabil man di 90an Mbps! Artinya memang tidak ada yang memanfaatkannya. Saya ngiler bisa punya bandwidth segitu buat dipakai di rumah. Itu salah satu syarat untuk menghasilkan uang dari dunia maya, bandwidth upload yang besar. Dengan bandwidth segitu siaran di twitch bisa lancar jaya, ataupun upload video ke YouTube secara kilat. Bandingkan dengan bandwidth upload yang saya dapat dari Speedy yang hanya pada kisaran 500 Kbps. Huhu.
Sayangnya kalau siaran twitch di kampus secara langsung diblok oleh PPTI (Pengkajian dan Perkembangan Teknologi Informasi) UB, kecuali jam istirahat atau di luar jam kerja. Dan pastinya terkendala spesifikasi laptop yang terbatas. Muke gile 30 fps di laptop (misal maen Dota 2) disambi siaran di twitch jadi berapa tuh fpsnya. Hahaha.
Nah, sudah tahu kan sekarang kalau bandwidth download boleh rebutan, tapi bandwidth upload berlimpah sekali. Apakah kamu bisa memanfaatkannya para mahasiswa yang masih aktif?
Selamat berpikir cara untuk memanfaatkannya!
Kok tau? Haha, karena memang di BIOSnya saya setting agar "Auto Power On" ketika kondisi "After Power Failure". Gampangnya sih begini, jadi komputer tersebut sudah tersambung ke arus listrik entah dalam keadaan nyala atau mati CPUnya. Nah jika nantinya ada kejadian listrik mati apapun penyebabnya, nantinya ketika sumber listriknya hidup lagi komputer tersebut juga akan turut hidup secara otomatis. Aneh ya? Hehe silakan dicoba. Trik ini cocok untuk komputer server maupun komputer yang digunakan untuk download.
Ok lanjut. Langsung saja saya login ke komputer lab tersebut. Terlintas ide iseng untuk mengecek apakah kondisi di kampus ramai atau tidak. Caranya bagaimana? Cek saja bandwidthnya menggunakan speedtest. Jika angkanya mendekati bandwidth maksimal otomatis kondisi kampus sedang sepi, dan sebaliknya. Belum tahu bandwidth UB berapa teman-teman? Kita cek dulu sebelumnya menggunakan speedtest dari biznet. Dan inilah hasil yang saya dapatkan saat itu.
Bagaimana? Sudah terlihat bukan berapa kira-kira bandwidth maksimal UB. Sebagai petunjuk speestest tersebut menunjukkan hasil bahwa kampus sedang dalam kondisi sepi.
Saya coba kembali 2 jam sesudahnya dan hasilnya adalah seperti ini.
Sama lah ya kira-kira dengan hasil sebelumnya. Jika masih belum bisa menebak berapakah bandwidth internet UB saya beritahukan saja bahwa ada di kisaran 100 Mbps. Ini bukan kecepatan download/upload ya. Dibagi 8 saja hasil tersebut jika ingin tahu kecepatan download/upload.
Saya sendiri kurang tahu ya bandwidth itu adalah bandwidth keseluruhan UB atau bandwidth salah satu sektor saja, tetapi logikanya itu bandwidth salah satu sektor saja. Jika itu benar berarti per sektor mendapatkan bandwidth dengan jumlah tersebut. Ya coba saja kita pakai logika, bandwidth tersebut walaupun terlihat banyak, tetapi andaikan 1000 orang menggunakannya, berarti per orang mendapatkan jatah 100 Kbps, setara dengan kecepatan download 12 KBps saja. Itu jika hanya 1000, sedangkan berapa sih jumlah mahasiswa UB? 51.515 bro/sis menurut website resmi ub.ac.id. Jadi logikanya tidak mungkin kan? Tidak terbayang betapa lemotnya kalau itu merupakan bandwidth total satu kampus.
Normalnya sih kamu tidak bakalan dapat bandwidth segini, kecuali kalau pagi-pagi sebelum jam kerja atau dini hari. Untuk uploadnya mungkin stabil, tahu sendiri orang Indonesia itu kebanyakan hanya suka menjadi konsumen, bukan prosuden.
Esoknya di jam yang sama (9 pagi) saya coba tes kembali. Lho kok masih nyala komputernya? Hehe masih libur bro/sis hari Sabtu, ga bakalan ada yang ke lab. Senin mungkin baru dimatiin laboran (Mas Rahmad), itu juga kalau sadar (lol). Berikut ini adalah hasilnya.
Haha, lagi agak ramai kampusnya. Bisa dilihat sendiri kan tetapi bandwidth uploadnya. Stabil man di 90an Mbps! Artinya memang tidak ada yang memanfaatkannya. Saya ngiler bisa punya bandwidth segitu buat dipakai di rumah. Itu salah satu syarat untuk menghasilkan uang dari dunia maya, bandwidth upload yang besar. Dengan bandwidth segitu siaran di twitch bisa lancar jaya, ataupun upload video ke YouTube secara kilat. Bandingkan dengan bandwidth upload yang saya dapat dari Speedy yang hanya pada kisaran 500 Kbps. Huhu.
Sayangnya kalau siaran twitch di kampus secara langsung diblok oleh PPTI (Pengkajian dan Perkembangan Teknologi Informasi) UB, kecuali jam istirahat atau di luar jam kerja. Dan pastinya terkendala spesifikasi laptop yang terbatas. Muke gile 30 fps di laptop (misal maen Dota 2) disambi siaran di twitch jadi berapa tuh fpsnya. Hahaha.
Nah, sudah tahu kan sekarang kalau bandwidth download boleh rebutan, tapi bandwidth upload berlimpah sekali. Apakah kamu bisa memanfaatkannya para mahasiswa yang masih aktif?
Selamat berpikir cara untuk memanfaatkannya!
0 comments:
Post a Comment
Feel free to ask if you have any questions..
Don't forget to thick "Notify me" so you can know when I'm answer your question later..
Or you also can bookmarking this post..
Thank you :)