-->

IBX5A740B417051C

Saturday, January 9, 2016

Wisuda Sarjana Saya H-2 : Malam Ramah Tamah Wisuda - Fakultas Teknik [Universitas Brawijaya]


Undangan Ramah Tamah Wisuda Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Cukup lama ternyata saya tidak melanjutkan tulisan saya sebelumnya tentang tahapan wisuda. Penyebabnya adalah saya malas untuk menulisnya dari sudut pandang saya dikarenakan biasanya akan menjadi sebuah tulisan yang panjang. Membayangkan akan panjangnya tulisan tersebut membuat saya malas untuk memulai menulis. Oleh karena itu saya akan menulisnya dari sudut pandang netral, baru mungkin dibumbui dari sudut pandang saya agar tidak terlalu panjang.

Malam ramah tamah wisuda ini biasanya diadakan pada hari Jumat atau Sabtu, tergantung kebijakan dan melihat jadwal wisuda yang ada. Bisa juga dua periode wisuda digabung menjadi satu acara ramah tamah, seperti yang terjadi pada periode saya dimana malam ramah tamah diselenggarakan pada 20 November 2015. Hal ini disebabkan karena ada dua periode wisuda dalam minggu yang sama waktu itu, yaitu hari Sabtu dan Minggu. Sehingga, (mungkin) untuk menghemat waktu dan biaya, akhirnya acara ramah tamah untuk dua periode Sabtu dan Minggu digabung menjadi satu. Oh, ya dan pastinya tempatnya berbeda untuk tiap fakultas. Untuk Fakultas Teknik sendiri bertempat di Gedung Auditorium Prof. Ir. Suryono Lt. 2 FT UB (saya baru tahu nama Gedung Dekanat waktu menulis post ini).

Undangan Ramah Tamah Wisuda Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Gambar yang saya pasang di atas mungkin sudah bisa menunjukkan tentang apa saja acara yang ada di dalam malam ramah tamah wisuda. Intinya sebenarnya bukan makan malam bersama, tetapi intinya adalah pengambilan "Transkrip Akademik". Karena itu kalau bisa jangan sampai tidak datang. Daripada setelah wisuda masih harus ke kampus lagi, terutama untuk yang berdomisili di luar kota. Kecuali kalau masih ada urusan seperti legalisir transkrip dan ijazah.

Jika diteliti dengan seksama ada yang aneh dengan undangan ramah tamah wisuda. Kita hanya diperbolehkan membawa 1 orang pendamping. Sepertinya kok tidak cocok kalau diterapkan pada Strata 1 (S1), karena sebagian besar pasti belum berkeluarga dan pendamping yang paling cocok tentu saja orang tua jika masih ada. Yang namanya orang tua pasti sepasang jadi harusnya 2 orang pendamping. Waktu itu saya sendiri juga sempat bingung, walaupun mungkin ada orang tua kita yang berhalangan hadir setidaknya kita tahu kuota sebenarnya berapa, jangan sampai kita datang bersama kedua orang tua kita kemudian salah satu orang tua kita menunggu di luar sedangkan yang satunya masuk, kan lucu.

Setelah mencari info dari teman-teman yang sudah wisuda, akhirnya saya mendapatkan info yang 90% benar, yaitu kita bisa membawa 2 pendamping. Dan tahukah fakta konyolnya? Ketika menanda tangani buku hadir, terdapat nama wisudawan dan juga 2 pendamping. Maaf, tapi harus saya katakan ini pembodohan! Walaupun akhirnya pada saat itu ayah saya memilih berada di mobil saja karena akan mempelajari skripsi mahasiswa yang akan diuji besok (ayah saya seorang dosen). Jadinya saya hanya didampingi ibu saya saja. Lha tapi bagaimana dengan mereka yang sebenarnya ingin mengajak kedua orang tuanya dan akhirnya cuma didampingi salah satu saja karena tidak mengetahui kebenaran ini?

Fakta konyol yang kedua adalah bangkunya masih tersisa banyak setelah acara dimulai. Mau alasan apa lagi sampai menulis hanya 1 pendamping di undangannya?

Takut jatah makanan habis? Lebih konyol lagi karena di malam ramah tamah saya masih tersisa lebih dari cukup. Apalagi beberapa wisudawan memilih untuk langsung pulang saja, termasuk saya. Saya hanya menyalami teman-teman saya setelah pengambilan transkrip akademik kemudian saya cuma sempat minum selasih campur nata de coco dan beranjak pulang. Dari cerita teman-teman saya yang masih bertahan saya dapatkan fakta bahwa makanannya masih tersisa lebih dari cukup, bahkan mereka bisa tambah 2-3x.

Selain orang tua siapakah yang pantas dijadikan pendamping? Saudara bisa, baik kakak maupun adik, ataupun wali. Untuk yang perempuan, bisa juga menggandeng calon suami. Ya, karena jika hanya menggandeng pacar, apalagi belum bekerja, saya rasa cukup konyol. Buat apa lebih mementingkan pacar dibandingkan ortu, saudara, ataupun wali? Begitu juga dengan yang laki-laki, saya rasa konyol jika menggandeng pacar, jika si laki-laki ini belum bekerja atau mempunyai penghasilan. Jika laki-laki ini sudah bekerja atau berpenghasilan, pastilah yang digandeng adalah calon istri. Saya hanya memberi saran, "Know your place!"

Hmm, sepertinya ada yang terlewatkan. Oh, ya tentang waktu pelaksanaan. Di undangan tercetak dengan jelas pukul 18.30 WIB. Says sendiri datangnya waktu itu pas-pasan karena jalannya memang macet, padahal sudah berangkat dari jam 6 kurang. Tahukan apa yang saya dapati di jam 18.30 yang "katanya" waktu pelaksanaan acara? Sepi, mungkin hanya sekitar 20% dari total wisudawan yang sudah datang. WTF! Dan acaranya sendiri baru berlangsung menjelang pukul 19.30. F*ck man, such a waste of time!

Karena sudah tidak mood akibat molornya yang mencapai 1 jam, saya pun melalui acara demi acara yang kebanyakan hanya cerocosan tidak penting dengan malas. Begitu cerocosan-cerocosan itu selesai dan acara berakhir, saya langsung keluar dan mengantri untuk pengambilan transkrip akademik. Penjaganya sepertinya pegawai Dekanat jadi kalian mungkin bisa titip absen untuk mengambilnya jika memang berhalangan hadir. Tetapi yang mengambilkan disesuaikan gender kalian, biar tidak ketahuan.

Setelah transkrip akademik ada di tangan saya, saya cari teman-teman seperjuangan yang berada di malam ramah tamah tersebut. Saya salami semua yang saya temui disertai mengobrol sejenak. Ada beberapa yang sudah turun ke lantai 1 untuk makan-makan. Saya pun turun juga sambil mengambil semangkok kecil selasih campur nata de coco. Saya temui teman-teman seperjuangan lainnya yang belum sempat saya temui.

Setelah kiranya selesai bertemu dengan teman-teman seperjuangan, saya pun memutuskan untuk segera pergi. Karena saya lihat ibu saya tidak suka makan terlalu malam (ya maklumlah namanya juga wanita), daripada saya makan sendiri bersama teman-teman dan membiarkan ibu saya sendirian mendingan saya sekalian ikut pulang saja. Toh saya sudah tidak mood lagi. Dan berakhirlah malam ramah tamah tersebut bagi saya.

Ups, hampir saja kelupaan. Di malam ramah tamah wisuda ini kalian juga akan mendapatkan buku kenangan atau apalah namanya saya kurang paham yang berisi tentang data-data wisudawan yang periodenya sama dengan kalian. Ada fotonya juga pastinya. Untuk yang satu ini saya tidak tahu apakah bisa diambil setelah wisuda jika kalian berhalangan hadir di malam ramah tamah, tetapi tidak ada salahnya dicoba.

Nah, terlihat kan. Saya hanya menempatkan sudut pandang saya sebagai bumbu tulisan saja sudah sebegini panjangnya tulisan ini, apalagi jika full menggunakan sudut pandang saya. Hehe, ya sudahlah. Jam sudah menunjukkan pukul 11.56, waktunya tidur bagi saya.

Good night teman-teman, semoga ada info dari tulisan ini yang bermanfaat bagi kalian :)

About The Author:

Ferdy Hendrawan [Administrator of this Blog]

Seorang self-employed lulusan Teknik Elektro Universitas Brawijaya dengan konsentrasi Rekayasa Komputer.
Kunjungi juga blog saya yang baru di Fair_De's Corner


Let's Get Connected: Twitter | Facebook | Google Plus | YouTube

0 comments:

Post a Comment

Feel free to ask if you have any questions..
Don't forget to thick "Notify me" so you can know when I'm answer your question later..
Or you also can bookmarking this post..

Thank you :)

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More