Apa yang Anda pikirkan ketika menjumpai kata Franceso Totti? Italia? Ya. Roma? Pasti. Tepatnya AS Roma. Benar sekali, dialah sang pangeran Roma. Sudah sejak 1992 sang pangeran memperkuat AS Roma (U-15). Satu gelar scudetto, 2 gelap Coppa Italia, dan 2 gelar Super Coppas Italia berhasil dia persembahkan kepada AS Roma di kelas senior.
Berkat figur seorang Francesco saya menjadi fans AS Roma. Walaupun bisa dikatakan AS Roma adalah sebuah tim medioker kala dia memulai debut seniornya pada 1998, perlahan tapi pasti dia berhasil membawa nama AS Roma mulai dikenal oleh dunia. Tanpa mengecilkan rekan-rekan lain yang pernah setim dengannya, sosok Francesco Totti memang sangat berkharisma. Ditambah skillnya yang sangat mengesankan (terutama passing) menjadikan dia menjadi bintang dunia hingga saat ini.
Sayangnya mulai tengah musim ini dia mulai dipinggirkan oleh Spalletti sejak Totti sembuh dari cidera yang menderanya di tengah musim pertama. Entah apa alasan Spalletti melakukannya, sebab ketika salah satu pemain yang berada di lini depan sedang dalam form buruk, dia tidak kunjung memasukkan Totti untuk menggantikannya. Padahal, hingga kini dia tetap salah seorang pemain terbaik untuk lini depan AS Roma.
Minimal dia bisa menjadi pemain pengganti, 30 menit terakhir pun cukup. Edin Dzeko yang penampilannya tidak stabil saja terus dimainkan, kenapa Francesco Totti tidak? Ok, Dzeko mungkin belakangan ini kerap menorehkan namanya sebagai scorer atau assister, tetapi berapa banyak peluang yang telah dia sia-siakan? Bagi yang sering menonton pertandingan AS Roma pasti mengetahui hal ini. Lalu ketika El Shaarawy performanya sangat buruk saat pertandingan kedua melawan Real Madrid di UCL, kenapa tidak segera digantikan dengan Totti? Ada yang aneh di sini.
Bom waktu pun akhirnya meledak beberapa saat lalu. Totti secara blak-blakan menceritakan hubungannya yang tidak terlalu akrab dengan pelatih Spalletti. Ini bukan pertama kalinya dia melakukan protes semacam ini. Tetapi mengingat sekarang ini Totti berada di penghujung karirnya, kasusnya pun menjadi berita besar.
Totti yang merasa kemampuannya masih lebih dari cukup mengeluarkan kekesalan yang selama ini hanya berada di dalam kepalanya. Dan saya rasa itu wajar, terutama karena saat itu dia tidak dimainkan sama sekali walaupun ada pemain starter yang bermain buruk. Sad story!
Sang pangeran Roma tersebut juga sempat mengancam akan meninggalkan Roma pada akhir musim nanti. Kontraknya memang akan habis pada Juni tahun ini dan dia belum bersedia untuk menyetujui kontrak baru. Akan sangat disayangkan jika predikat One Club Man yang disandangnya hilang begitu saja. Jangan sampai nasibnya seperti Steven Gerrard yang hengkang di musim terakhirnya sebagai pemain dan kemudian memutuskan untuk pensiun.
Kini James Palotta, sang prediden klub, mengindikasikan bahwa akan memberi perpanjangan kontrak satu tahun lagi kepada sang legenda. Dengan syarat bahwa jika dia tidak menjadi pilihan utama musim depan, dia boleh untuk meminta dipinjamkan ke klub lain. Lah ini sih sebenarnya sama saja, akan tetap menghilangkan predikatnya sebagai One Club Man.
Seorang legenda harusnya diberlakukan seperti layaknya legenda. Saya yakin bahwa Totti belum habis. Roma bukanlah tim bertabur bintang layaknya Barcelona atau Real Madrid, dia tidak layak menjadi penghangat bangku cadangan saja. Minimal menjadi pemain pengganti atau bermain setengah babak. Dia masih sangat layak untuk mendapatkan itu. Jangan biarkan rekornya sebagai One Club Man hilang begitu saja.
Referensi :
https://en.wikipedia.org/wiki/List_of_A.S._Roma_seasons
Sumber Gambar :
Cover - http://www.goal.com/id-ID/news/1353/sepakbola-italia/2016/03/23/21615182/inilah-solusi-roma-untuk-totti?ICID=TP_HN_HP_RI_1_2
0 comments:
Post a Comment
Feel free to ask if you have any questions..
Don't forget to thick "Notify me" so you can know when I'm answer your question later..
Or you also can bookmarking this post..
Thank you :)