Tahapan wisuda selanjutnya setelah malam ramah tamah (bisa juga pada hari yang sama) adalah gladi resik wisuda. Karena namanya saja gladi resik di sini kita melakukan simulasi wisuda yang sebenarnya. Gladi resik wisuda Universitas Brawijaya diadakan di Samantha Krida UB, persis seperti tempat pelaksanaan wisuda.
Hari itu Sabtu, 21 November 2015. Pada undangan tertulis bahwa gladi resik adalah dimulai pada pukul 15.00. Hmm, tetapi sejak pukul 13.00 hujan yang cukup deras telah menghiasi daerah rumah saya. Rencananya mau berangkat pukul 14.30 ternyata masih hujan juga. Ya sudahlah, saya mandi dulu saja sembari menunggu hujan reda. Ternyata belum reda juga sampai pukul 15.00. Sempat terpikir untuk tidak mengikuti acara ini, toh tidak wajib dan tidak ada pemberian sesuatu yang penting (transkrip nilai ataupun ijazah).
Drrrrttt! HP saya mengeluarkan getaran cintanya.
Akhirnya ada juga teman saya yang mengabarkan tentang kondisi terkini di Gedung Samantha Krida Universitas Brawijaya lewat grup WhatsApp. Dia adalah Wahyu Adhitiya Rachman, salah satu petinggi Tahu Jenglot. Biasanya dipanggil Wahyu/Adit. Yang aneh walaupun sudah berwirausaha, dia disuruh menjadi karyawan terlebih dahulu oleh calon mertuanya jika ingin menikahi pacarnya, kata anaknya sendiri lho itu, hahaha. Lah ngapain ini jadi promosiin si Adit.
"Mana nih kok baru gw sendiri yang datang. Mana belom makan lagi.", begini kira-kira isi dari message dia. Detailnya lupa ya udah lama sih hahaha.
Saya jawab iseng aja, "Ngapain bro?" Haha padahal ya sudah jelas ada acara gladi resik.
"Lho, udah di kampus ta? Hujan begini," sahut teman saya yang lain bernama Rifa.
"Bukannya gladi resik di Sakri ya bro," jawab Adit.
Entah apa lanjutan chatnya. Tapi yang jelas topiknya saat itu tenta GR (Gladi Resik). Harusnya ini diposting November tahun lalu, Desember lah paling tidak, lha ini udah April 2016. Dasar pemalas nih yang nulis! Wkwkwkwk.
Jam 15.10 mulai reda hujan di tempat saya. Okelah lumayan ini bisa diterobos dengan mudah dengan ataupun tanpa mantel.
Saya yang sudah siap sejak jam 15.00 tidak butuh waktu lama untuk segera berangkat. Baju khusus konsentrasi Rekayasa Komputer saya gunakan saat itu. Huhu, itu juga penampilan perdana saya mmakai baju tersebut. Maklum, baru beberapa hari sebelumnya saya mendapatkan baju tersebut. Telat banget man!
Untuk jaga-jaga jika hujannya tiba-tiba deras nantinya saya putuskan untuk menggunakan mantel. Benar saja, ketika hampir menuju Samantha Krida, hujannya mulai deras lagi.
Yang apes saya lupa kalau hari itu paginya ada acara wisuda periode sebelumnya. Well, jadinya 2 pintu gerbang di Jalan Veteran ditutup semua. Hadeh, sudah sampai di sini juga. Muternya bakalan lama nih.
Mau tidak mau saya akhirnya memutar lewat taman makam pahlawan sampai dengan gerbang teknik. Macet gila karena banjir di sisi jalan. Butuh waktu sekitar 15-20 menit hanya untuk memutar seperti itu. Moga-moga saja belum kelar ini acara GR.
Entah pukul berapa saya sampai di parkiran gedung Sakri waktu itu, yang jelas sudah hampir pukul 16.00. Sudah hampir telat 1 jam dari jadwal yang telah ditentukan. Tapi saya lihat masih banyak juga para calon wisudawan yang baru sampai sana seperti halnya saya.
Langsung saja, selesai memarkir motor saya langsung mengikuti orang-orang yang juga menuju Sakri. Hujannya juga masih deres, jadi mending langsung ke dalam Sakri saja.
Well, ternyata pada saat saya masuk acaranya baru dimulai. Nunggu saya nih ceritanya? Hahaha.
Segera saya cari deretan Fakultas Teknik. Tidak sulit untuk menemukannya karena ada beberapa teman saya yang duduk-duduk di bagian belakang. Daripada duduk di bagian depan sendirian lebih baik ikutan duduk di belakang saja deh. Kebetulan saat itu salah seorang teman angkatan saya, Agus, menawari saya untuk duduk di sebelah dia.
Singkat cerita sih pada gladi resik ini cuma dijelasin apa yang sudah tertulis di buku panduan wisuda. Hanya saja sekalian prakteknya juga. Walaupun dipercepat, tidak sesuai aslinya.
Oh, iya saat baru memasuki gedung Sakri kita diberikan buku panduan tentang tata cara dan peraturan wisuda. Kelupaan gara-gara udah lama.
Sekitar 40-45 menit waktu yang dibutuhkan untuk gladi resik. Huhu, kok sama sperti waktu perjalanan saya tadi. Lumayanlah jadi tahu apa saja acaranya di wisuda nanti. Padahal di jenjang pendidikan sebelumnya saya tidak pernah mengikuti gladi resik wisuda tapi wisudanya juga lancar-lancar saja, hahaha.
Tidak ikut gladi resik memang boleh, tetapi jangan lupa untuk bertanya kepada teman yang ikut. Siapa tahu ada suatu informasi yang hanya bisa diperoleh jika kita mengikutinya.
Hari itu Sabtu, 21 November 2015. Pada undangan tertulis bahwa gladi resik adalah dimulai pada pukul 15.00. Hmm, tetapi sejak pukul 13.00 hujan yang cukup deras telah menghiasi daerah rumah saya. Rencananya mau berangkat pukul 14.30 ternyata masih hujan juga. Ya sudahlah, saya mandi dulu saja sembari menunggu hujan reda. Ternyata belum reda juga sampai pukul 15.00. Sempat terpikir untuk tidak mengikuti acara ini, toh tidak wajib dan tidak ada pemberian sesuatu yang penting (transkrip nilai ataupun ijazah).
Drrrrttt! HP saya mengeluarkan getaran cintanya.
Akhirnya ada juga teman saya yang mengabarkan tentang kondisi terkini di Gedung Samantha Krida Universitas Brawijaya lewat grup WhatsApp. Dia adalah Wahyu Adhitiya Rachman, salah satu petinggi Tahu Jenglot. Biasanya dipanggil Wahyu/Adit. Yang aneh walaupun sudah berwirausaha, dia disuruh menjadi karyawan terlebih dahulu oleh calon mertuanya jika ingin menikahi pacarnya, kata anaknya sendiri lho itu, hahaha. Lah ngapain ini jadi promosiin si Adit.
"Mana nih kok baru gw sendiri yang datang. Mana belom makan lagi.", begini kira-kira isi dari message dia. Detailnya lupa ya udah lama sih hahaha.
Saya jawab iseng aja, "Ngapain bro?" Haha padahal ya sudah jelas ada acara gladi resik.
"Lho, udah di kampus ta? Hujan begini," sahut teman saya yang lain bernama Rifa.
"Bukannya gladi resik di Sakri ya bro," jawab Adit.
Entah apa lanjutan chatnya. Tapi yang jelas topiknya saat itu tenta GR (Gladi Resik). Harusnya ini diposting November tahun lalu, Desember lah paling tidak, lha ini udah April 2016. Dasar pemalas nih yang nulis! Wkwkwkwk.
Jam 15.10 mulai reda hujan di tempat saya. Okelah lumayan ini bisa diterobos dengan mudah dengan ataupun tanpa mantel.
Saya yang sudah siap sejak jam 15.00 tidak butuh waktu lama untuk segera berangkat. Baju khusus konsentrasi Rekayasa Komputer saya gunakan saat itu. Huhu, itu juga penampilan perdana saya mmakai baju tersebut. Maklum, baru beberapa hari sebelumnya saya mendapatkan baju tersebut. Telat banget man!
Untuk jaga-jaga jika hujannya tiba-tiba deras nantinya saya putuskan untuk menggunakan mantel. Benar saja, ketika hampir menuju Samantha Krida, hujannya mulai deras lagi.
Yang apes saya lupa kalau hari itu paginya ada acara wisuda periode sebelumnya. Well, jadinya 2 pintu gerbang di Jalan Veteran ditutup semua. Hadeh, sudah sampai di sini juga. Muternya bakalan lama nih.
Mau tidak mau saya akhirnya memutar lewat taman makam pahlawan sampai dengan gerbang teknik. Macet gila karena banjir di sisi jalan. Butuh waktu sekitar 15-20 menit hanya untuk memutar seperti itu. Moga-moga saja belum kelar ini acara GR.
Entah pukul berapa saya sampai di parkiran gedung Sakri waktu itu, yang jelas sudah hampir pukul 16.00. Sudah hampir telat 1 jam dari jadwal yang telah ditentukan. Tapi saya lihat masih banyak juga para calon wisudawan yang baru sampai sana seperti halnya saya.
Langsung saja, selesai memarkir motor saya langsung mengikuti orang-orang yang juga menuju Sakri. Hujannya juga masih deres, jadi mending langsung ke dalam Sakri saja.
Well, ternyata pada saat saya masuk acaranya baru dimulai. Nunggu saya nih ceritanya? Hahaha.
Segera saya cari deretan Fakultas Teknik. Tidak sulit untuk menemukannya karena ada beberapa teman saya yang duduk-duduk di bagian belakang. Daripada duduk di bagian depan sendirian lebih baik ikutan duduk di belakang saja deh. Kebetulan saat itu salah seorang teman angkatan saya, Agus, menawari saya untuk duduk di sebelah dia.
Suasana Gladi Resik di Samantha Krida Universitas Brawijaya |
Singkat cerita sih pada gladi resik ini cuma dijelasin apa yang sudah tertulis di buku panduan wisuda. Hanya saja sekalian prakteknya juga. Walaupun dipercepat, tidak sesuai aslinya.
Oh, iya saat baru memasuki gedung Sakri kita diberikan buku panduan tentang tata cara dan peraturan wisuda. Kelupaan gara-gara udah lama.
Sekitar 40-45 menit waktu yang dibutuhkan untuk gladi resik. Huhu, kok sama sperti waktu perjalanan saya tadi. Lumayanlah jadi tahu apa saja acaranya di wisuda nanti. Padahal di jenjang pendidikan sebelumnya saya tidak pernah mengikuti gladi resik wisuda tapi wisudanya juga lancar-lancar saja, hahaha.
Tidak ikut gladi resik memang boleh, tetapi jangan lupa untuk bertanya kepada teman yang ikut. Siapa tahu ada suatu informasi yang hanya bisa diperoleh jika kita mengikutinya.
0 comments:
Post a Comment
Feel free to ask if you have any questions..
Don't forget to thick "Notify me" so you can know when I'm answer your question later..
Or you also can bookmarking this post..
Thank you :)